Senin, 21 Juni 2010

Jalan Sudirman Tugumulyo Rawan Lakalantas

0 komentar
TUGUMULYO–Rambu-rambu lalu lintas di sepanjang Jalan Sudirman, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, hingga kini belum terpasang. Akibatnya di sepanjang jalan raya tersebut rawan kecelakaan lalu lintas (Lakantas) mengakibatkan pengendara motor dan mobil bertabrakan.
Pantauan koran ini di lapangan memang terlihat di sepanjang Jalan Sudirman, tidak dipasang rambu-rambu lalu lintas, baik itu traffic light di dekat keramaian tidak jauh dari Pasar B Srikaton hingga ke arah Desa A Widodo sampai ke D Tegalrejo.
Padahal pada saat jam sibuk mulai pagi hari hingga siang saat siswa dan pegawai pulang, arus lalu lintas di kawasan tersebut cukup padat. Sehingga seringkali terjadi lakalantas karena tidak ada rambu lalin yang bisa membantu pengendara mengetahui kondisi Jalan Sudirman tersebut. Persoalan ini dikeluhkan masyarakat setempat yang sangat berharap pihak terkait memasang rambu-rambu lalin.
Salah seorang warga Kecamatan Tugumulyo, Nur menyatakan bahwa ada baiknya di jalan raya Tugumulyo dipasang rambu lalin agar para pengendara bisa faham dengan keadaan jalan di kawasan tersebut. Sehingga pengendara motor maupun mobil bisa waspada saat melintasi jalan raya tersebut baik pada siang hari maupun malam hari.
Ia menambahkan keadaan ini sudah lama sekali berlangsung sehingga membuat masyarakat mengusulkan kepada pihak desa untuk disampaikan kepada kecamatan. Namun, usulan warga tersebut hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
Kades A Widodo, Masrizal membenarkan jika warganya sudah pernah mengajukan usulan agar di kawasan Jalan Sudirman dipasang rambu lalin. “Rambu itu penting sekali karena kawasan itu seringkali terjadi lakalantas. Belum lama ini ada dua kejadian lakalantas dialami warga karena tidak ada tanda atau rambu lalin dipasang di sana. Kalau ada tentu lakalantas akan berkurang,” kata Masrizal, Sabtu (19/6).
Kades ini juga mengingatkan agar warganya hati-hati saat melalui jalan Sudirman yang rawan lakalantas. “Sebaiknya memang di sana dipasang rambu lalin karena itu sangat membantu para pengendara motor dan mobil yang kerap melintasi jalan tersebut,” anjurnya.(01)

Sepuluh Rambu Lalu Lintas Hilang

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Sedikitnya 10 rambu-rambu lalu lintas di kota berslogan “Sebiduk Semare” hilang akibat dicuri oknum tidak bertanggung jawab. Padahal rambu-rambu lalin sangat penting bagi pengemudi di jalan raya untuk menghindari kecelakaan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Kota Lubuklinggau, Azhari kepada wartawan koran ini, melalui via telepon, Minggu (20/6).
“Lebih kurang 10 rambu-rambu yang hilang,” ungkap Azhari.
Mengenai motifnya, lanjut dia, pihaknya belum mengetahui apa maksud dan tujuannya. “Rambu-rambu lalu lintas tersebut terbuat dari besi sehingga laku dijual ke rongsokan,” ucapnya.
Ulah oknum itu, sambung Azhari, sangat disesalkan sebab rambu-rambu lalu lintas digunakan untuk kepentingan umum. “Kami berharap masyarakat melapor bila mengetahui rambu lalu lintas dicuri,” pintanya.
Ditambahkan Azhari, rambu-rambu lalu lintas di Kota Lubuklingga masih kurang 50 buah. Salah satu contoh, di depan Mapolres Lubuklinggau seharusnya terpasang tanda putar balik dan masih banyak lagi tempat yang perlu di pasang rambu-rambu lalu lintas. “Kami merencanakan tahun 2011, tempat-tempat yang membutuhkan pemasangan rambu-rambu akan dipasang. Sebab anggarannya diajukan tahun 2011,” imbuhnya.
Ditanya soal kerjasama dengan Sat Lantas Polres Lubuklinggau? Dia mengaku masih sebatas lisan untuk berkerjasama dalam menciptakan ketertiban. “Kami berupaya melengkapi pemasangan rambu-rambu lalu lintas, namun penindakan tetap Polisi yang melaksanakan tugas tersebut,” terangnya seraya mengimbuhkan Dishub dan Kominfo dapat bekerjasama dalam menertibkan kendaraan seperti pengecekan kir, jalur trayek.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mukhlis melalui Kasat Lantas, AKP I Ketut Suarnaya kepada wartawan koran ini mengatakan pada prinsipnya Sat Lantas Polres Lubuklinggau siap berkerjsama dengan semua pihak guna menciptakan ketertiban lalu lintas.
“Kalau kerjasama melaksanakan penertiban secara resmi belum ada. Namun sebatas lisan dengan Kadishub dan Kominfo,” jelasnya.(08)

Aliran Sungai Kelingi Dimanfaatkan untuk MCK

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Ternyata sebagian warga yang tinggal di kawasan DAM II BK 1.A Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, memanfaatkan aliran air siring untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). Terbukti ada beberapa jamban cemplung di lokasi tersebut.
“Aliran air Bendung Sungai Kelingi memang sering digunakan untuk MCK, sejak dulu hingga sekarang kami masih sering menggunakanya,” kata An kepada wartawan koran ini, Minggu (20/6).
Ia menilai kehadiran sungai ternyata sangat banyak dampak positif dari negatifnya. Pasalnya aliran bendungan sungai itu merupakan salah satu mata pencarian warga sekitar untuk mencari ikan selain untuk MCK.
Pantauan koran ini di lapangan, kemarin, sedikitnya lima jamban cemplung di kawasan DAM II BK 1.A, benar masih banyak terdapat jamban cemplung di kawasan tersebut. Ada baiknya pemerntah dapat meninjau dan memantau kehidupan warga di sana.(10)

26 Juni, Musda Kadin Lubuklinggau-Musi Rawas

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) pada Sabtu, 26 Juni 2010. Musda kali ini akan berlangsung di Aula Hotel Hakmaz Taba Lubuklinggau, Jalan Yos Sudarso Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Musda ini sendiri akan memilih Ketua Kadin untuk priode 2010-2015 menggantikan Ketua Kadin yang lama, H Hermansah Masyaris. Hingga kemarin (20/6) sudah cukup banyak kandidat bakal calon mendaftarkan diri ke panitia pelaksana untuk mengikuti musda tersebut, mereka adalah Saidi Ali, Yandra Muchtar, dan Rudi Ibnu Herme.
Ketua Kadin Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Mura, Hermansah Masyaris kepada koran ini menjelaskan musda ini akan dilaksanakan untuk memilih ketua yang baru dengan masa kepemimpinan selama lima tahun. “Saya mengimbau bagi anggota Kadin baik yang sudah mendapatkan undangan sebagai peserta musda dapat mengambil bahan materi musda di kantor Kadin sampai dengan tanggal 25 Juni 2010,” kata Hermansah Masyaris, kemarin. Ia sendiri mengaku pada Musda kali ini tidak mencalonkan diri sebagai kandidat ketua Kadin. Dan, berharap pelaksanaan Musda Kadin dapat berjalan dengan lancar.
(01)

Jumat, 18 Juni 2010

Walang Sangit Serang Tanaman Padi

0 komentar
KARANG KETUAN–Masyarakat petani Kelurahan Karang Ketuan, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau mengeluh. Pasalnya padi di sawah mereka diserang hama walang sangit dan semut “makan malam”.
Hermono (60), petani Kelurahan Karang Ketuan kepada wartawan koran ini, kamis (17/6) mengatakan bahwa hasil panen tahun 2010 turun akibat diserang hama walang sangit. Satu hektar sawah hasil panennya hanya 2,5 ton Gabah Kering Giling (GKG), biasanya hasil panen 4 sampai 5 ton per hektar.
Lanjut Hermono, setelah terserang Walang Sangit buah padi isinya keropos. Meskipun sudah disemprot dengan obat tetap saja hama itu menyerang tanaman padi. “Biasanya saya semprot dengan obat merk Necis dan Bayer, kalau sudah mulai kelihatan tanda-tanda serangan Walang Sangit. Tetapi masih banyak juga tanaman yang diserang hama itu,” kata Hermono.
Hermono menambahkan, panen tahun 2009 hasilnya lebih parah karena dalam satu hektar hanya mendapat 50 Karung GKB atau 2 ton GKP. “Tahun 2009 dirasakan serangan hama Semut “makan malam” akibat dari serangan hama tersebut hasil beras hancur dan rasa nasinya pahit. Karena semut “makan malam” mengisap sari pati padi,” jelas Hermono.
Menurut Hermono, hasil panen tahun ini ada peningkatan sedikit dibandingkan tahun lalu meski ada serangan hama Walang Sangit. Para petani berharap pemerintah dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Untuk musim tanam tahun 2010 ini pihak penyuluh sudah jarang turun ke lapangan. “Hanya orang menawarakan obat pertanian sekarang yang sering turun langsung ke pertanian,” pungkasnya.(05)

Kawasan Masjid Agung As Salam Rawan Maling

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Jamaah yang sering shalat di Masjid Agung As Salam Lubuklinggau mesti waspada. Soalnya masjid berdekatan kawasan Lapangan Merdeka itu kembali rawan tindak kejahatan, berupa pencurian barang yang dibawa jemaah oleh oknum yang pura-pura duduk di pelataran masjid.
Salah satu korbanya salah seorang jemaah berasal dari Curup Selasa (15/6). Menurut saksi mata berinsial Rd menyatakan bahwa semula ada mobil jenis pick up terbuka datang ke Masjid As Salam sekitar pukul 12.30 WIB.
“Waktu itu di pelataran masjid ramai sekali ada pedagang makanan juga orang-orang yang duduk di dekat emperan pelataran. Pengendara dan pemilik mobil itu shalat Zuhur di dalam masjid, dan setelah keluar dari masjid mengaku kehilangan satu kantong plastik berisikan baju untuk anaknya yang akan dibawa ke Curup. Ibu yang menjadi korban pencurian itu mengaku barang itu ditaruh di belakang mobil dengan bak terbuka,” kata Rd yang melihat banyak sekali orang di dekat mobil tersebut pada siang hari naas tadi. Namun, ia tak mau menuduh jika barang itu dicuri oknum yang duduk-duduk di pelataran masjid. “Sebab di sana banyak sekali orang yang duduk-duduk,” imbuhnya.
Dia menambahkan, sebelum kejadian pencurian tersebut sempat terjadi Handphone (HP) milik jemaah sedang shalat hilang diambil orang. “Saya tahu dari bapak yang selesai shalat bertanya pada saya apakah melihat HP miliknya. Padahal ia sedang shalat dan HP ditaruh di sebelah dirinyanya tahu-tahu hilang,” ungkap Rd.
Terpisah, Sekretaris Pengurus Masjid Agung As Salam, H Zainal Abidin Karangjaya saat dihubungi sangat menyesalkan kejadian pencurian tersebut. “Saya sangat sesalkan di rumah Allah saja masih ada orang yang berani mengambil hak orang lain. Padahal kami dari pengurus sudah berupaya agar keamanan di kawasan Masjid Agung As Salam dapat terus terjaga,” kata Zainal Abidin, kemarin.
Ia menjelaskan pihaknya telah menerjunkan satu orang petugas keamanan untuk berjaga-jaga di seputar Masjid Agung As Salam. “Sistem kerjanya petugas itu melakukan patroli saat jemaah akan shalat, dan mengawasi di sekitar masjid. Tapi sekali saya sangat menyesalkan ulah oknum pencuri ini karena sudah meresahkan jemaah masjid,” tambahnya.(01)

APBDP Mura Masih Tahap Pembahasan KUA

0 komentar
MUSI RAWAS–Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2010 belum selesai dibahas. Pasalnya masih dikajin terlebih dulu Kebijakan Umum Anggaran (KUA) oleh tim Kabupaten Mura.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Mura, Gotri Suyanto kepada wartawan koran ini Kamis (17/6) mengatakan sebelum melaksanakan APBD Perubahan kita membahas terlebih dulu KUA bersama DPRD. “Pembahasan KUA ini baru tahap awal sesuai dasar perubahan APBD pasal 154 ayat 1 tahun 2006 yang menyatakan, perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi diantarannya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pegeseran anggaran antara unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja,” papar Gotri Suyanto.
Ia menyebutkan jenis belanja diantaranya, modal, barang jasa dan pegawai. Gotri menambahkan, perubahan APBD dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun, tujuannya mengakomodir kegiatan yang perlu untuk dirubah atau anggaran yang perlu digeserkan dari SKPD masing intansi. “Untuk itu pegeseran tersebut harus ada perubahan APBD,” ucap Gotri.
Masih kata dia, sekarang masih dalam proses belum ada keputusan musyawarah bersama antara legislatif dan eksekutif. “Setelah ada keputusan kita baru bisa melaksanakan APBD Perubahan tersebut,” jelas Gotri.(05)