Senin, 31 Mei 2010

Pemilik Lahan Tuntut Kompensasi ke PT AGM

0 komentar
Terkait Kebakaran Kebun Warga Semambang
MUSI RAWAS–Pasca kebakaran akibat kran minyak pecah di kampung Pecah Wali, Desa Mambang, Kecamatan Muara Kelingi, berbuntut panjang. Pasalnya pemilik lahan, Majid menuntut ganti rugi (Kompensasi) atas terbakarnya 300 batang karet kepada PT Akar Guna Mandiri (AGM) sebesar Rp 45 juta.
Tuntutan Majid mendapatkan tanggapan dari pihak kecamatan dengan memfasilitasi pertemuan bersama perwakilan PT AGM, Andi di kantor camat, belum lama ini. Tetapi, hingga saat ini tuntutan Majid tersebut belum juga dipenuhi pihak perusahaan tersebut. Sehingga kecamatan tetap mengupayakan agar kompensasi tersebut dapat tetap diberikan untuk Majid yang lahan miliknya terbakar sampai dua kali.
Camat Muara Kelingi, Ali Sadikin kepada koran ini, Minggu (30/5) mengatakan bahwa pihaknya sudah memfasilitasi permintaan dari Majid selaku pemilik lahan yang terbakar tetapi hingga saat ini belum juga ada realisasinya. "Kami menyayangkan sekali jika tuntutan ganti rugi diajukan Majid belum diberikan pihak perusahaan tersebut, semestinya korban yang lahannya terbakar itu mendapatkan bantuan," jelas Ali Sadikin pada koran ini, kemarin.
Ia meneruskan musibah kebakaran lahan itu memang berasal dari kran milik perusahaan tersebut, dan ini sudah dua kali terjadi di lahan milik Majid. Pihaknya berharap agar pihak perusahaan memerhatikan kerugian dialami korban. Ali Sadikin menegaskan penyebab kebakaran itu bukan disengaja dilakukan oknum tertentu, melainkan memang dari kran minyak mentah milik PT AGM. "Perlu menjadi perhatian juga, sebelum peristiwa kebakaran berlangsung pihak perusahaan sudah disurati oleh Distamben, tetapi tak diindahkan. Dalam surat itu disebutkan bahwa kran pipa berpotensi menimbulkan kebakaran," jelas Ali Sadikin.
Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Musi Rawas, Usman Mustopa mengatakan bahwa dari hasil peninjauan pihaknya ke Desa Pecah Malawi, Kecamatan Muara Kelingi, diketahui bahwa api yang membakar
kebun milik Majid memang benar disebabkan kran minyak mentah menyebabkan kebakaran lahan kebun.(01)

Warga Watervang Gotong Royong Aspal Jalan Bonnek

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Partisipasi warga RT 07 Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I patut menjadi contoh masyarakat lainnya. Betapa tidak, mereka bergotong royong membangun jalan lapen (aspal) di Jalan Bonnek dengan dana swadaya masyarakat. Dan tenaga kerjanya dari warga sekitar yang dikoordinatori Nurunan Harahap.
"Jalan Bonnek ini sangat dibutuhkan masyarakat khususnya RT 7 Kelurahan Watervang, karena jalan tersebut dapat mempercepat ke jalan Yos Sudarso," kata Koordinator proyek jalan, Nurunan Harahap didampingi Lurah Watervang, Irwan DP Siregar dan Ketua RT 7, Arlan Ali kepada wartawan koran ini, Minggu (30/5).
Lanjut Nurunan, sapaan Nurunan Harahap, jalan Bonnek sebenarnya mengandung makna tersendiri sebab pembangunan jalan dengan ‘bondo nekat’ atau dana dengan seadanya.
"Kami harapkan ada bantuan dari Walikota, Riduan Effendi dan donatur yang mau menyumbangkan dana agar pengerjaan jalan segera selesai," jelasnya.
Dana yang dihimpun dari masyarakat sambung dia, baru terkumpul Rp 20 juta, sedangkan dana yang dibutuhkan untuk jalan sepanjang 350 meter dan lebar 3 meter sebesar Rp 85 juta. "Kami baru mengerjakan jalan kurang lebih 100 meterx3 meter sebab keterbatasan dana," tambahnya.
Warga Kelurahan Watervang, lanjut dia, sangat berharap kepada Pemkot Lubuklinggau agar menyumbangkan sedikit dananya untuk pembangunan jalan Bonnek. "Sekali lagi, kami mohon Walikota dan jajarannya membantu menyumbang dana," pungkasnya.(08)

Warga Watervang Gotong Royong Aspal Jalan Bonnek

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Partisipasi warga RT 07 Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I patut menjadi contoh masyarakat lainnya. Betapa tidak, mereka bergotong royong membangun jalan lapen (aspal) di Jalan Bonnek dengan dana swadaya masyarakat. Dan tenaga kerjanya dari warga sekitar yang dikoordinatori Nurunan Harahap.
"Jalan Bonnek ini sangat dibutuhkan masyarakat khususnya RT 7 Kelurahan Watervang, karena jalan tersebut dapat mempercepat ke jalan Yos Sudarso," kata Koordinator proyek jalan, Nurunan Harahap didampingi Lurah Watervang, Irwan DP Siregar dan Ketua RT 7, Arlan Ali kepada wartawan koran ini, Minggu (30/5).
Lanjut Nurunan, sapaan Nurunan Harahap, jalan Bonnek sebenarnya mengandung makna tersendiri sebab pembangunan jalan dengan ‘bondo nekat’ atau dana dengan seadanya.
"Kami harapkan ada bantuan dari Walikota, Riduan Effendi dan donatur yang mau menyumbangkan dana agar pengerjaan jalan segera selesai," jelasnya.
Dana yang dihimpun dari masyarakat sambung dia, baru terkumpul Rp 20 juta, sedangkan dana yang dibutuhkan untuk jalan sepanjang 350 meter dan lebar 3 meter sebesar Rp 85 juta. "Kami baru mengerjakan jalan kurang lebih 100 meterx3 meter sebab keterbatasan dana," tambahnya.
Warga Kelurahan Watervang, lanjut dia, sangat berharap kepada Pemkot Lubuklinggau agar menyumbangkan sedikit dananya untuk pembangunan jalan Bonnek. "Sekali lagi, kami mohon Walikota dan jajarannya membantu menyumbang dana," pungkasnya.(08)

Audisi Lagu Ridwan Mukti Diminati Peserta

0 komentar
TUGUMULYO–Audisi lomba lagu Ridwan Mukti diminati peserta. Terbukti saat audisi lomba tersebut diikuti 514 orang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mura.
Audisi itu dilaksanakan selama tiga hari dari 28 Mei-30 Mei di Gedung Dekranasda Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo.
Pembina Lomba Lagu Ridwan Mukti, Lily Martiani Maddari melalui Ketua Pelaksana, Toni kepada wartawan koran ini Minggu (30/5) mengatakan bahwa pelaksanaan lomba pada tanggal 28 Mei dari wilayah I sebanyak 7 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Muara Beliti, STL Ulu Terawas, Purwodadi, Selangit Sumberharta dan Tugumulyo diikuti 300 peserta.
Sedangkan pada 29 Mei peserta berasal dari wilayah II diikuti 6 kecamatan sebanyak 89 peserta, dan untuk wilayah III dan IV dari 8 kecamatan dengan 130 peserta. "Nanti setiap kecamatan diambil satu finalis untuk mewakili kecamatan," jelas Toni.
Dilanjutkan Toni, saat audisi tersebut para peserta dinilai tiga orang dewan juri dewan juri diantaranya Hamam sebagai pencipta lagu, Atay Muktar sebagai musisi atau pengarah seni musik, Febiansyah Fokalis Lagu Ridwan Mukti.
"Audisi itu merebutkan hadiah juara pertama sebesar Rp 20 Juta, Juara II sebesar Rp 15 Juta, Jura III Sebesar Rp 10 Juta dan untuk harapan I sampai XVIII masing –masing mendapatkan total hadiah sebesar Rp 5 Juta," Jelas Toni.
Toni menambahkan penyerahan hadiah akan dilakukan langsung Ridwan Mukti pada waktu Grand Final di lapangan Sepakbola Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo pada 1 Juni 2010 pukul 09.00 WIB hingga selesai. "Pada lomba itu akan dipilih supporter paling heboh di setiap kecamatan, lalu mereka akan diberikan hadiah," jelas Toni.
Dalam acara penutupan itu dimeriahkan langsung oleh artis Ibu Kota, Frans KDI dan Mery Geboy. "Kami harap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mura dapat datang menyaksikan grand final," tambahnya.
Ia juga menyebutkan peserta audisi dapat diikuti dari segala usia, baik tua, muda dan yang penting mereka warga Kabupaten Mura. Serta memenuhi syarat dengan memiliki kartu pelajar bagi yang masih berstatus pelajar, ada Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan juga ada rekomendasi dari pihak Kades atau Lurah.
"Adapun tujuan Ridwan Mukti beserta Lily Martiani Maddari mengadakan audisi itu disamping mencari bibit dan bakat warga Mura yang potensial juga kedepanya akan dibina mengikuti lomba dengan ajang lebih tinggi," papar Toni.(05)

Amro : Investor Datang, Peluang Bisnis Terbuka

0 komentar
MUARA BELITI–Peta perekonomian Kabupaten Musi Rawas (Mura) berada pada posisi strategis, baik dijalur regional maupun jalur nasional yang berimplikasi pada potensi untuk memacu prekonomian melalui pusat perdagangan dan industri.
Demikian halnya dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA), baik diolah maupun masih dalam tahap pengkajian dan penelitian, menjadi kiblat tersendiri bagi kalangan investor untuk berduyun-duyun mendatangi kawasan yang diprediksi masih menimbun berbagai harta karun (barang tambang,red).
Dengan berbagai kalangan investor yang datang ke Kabupaten Mura, selain kebutuhan tenaga kerja yang meningkat, dampaknya secara langsung dirasakan adalah semakin terbukanya peluang bisnis dengan mitra strategis sebagai langkah menuju awal kebangkitan dan berkembang dalam segmen perekonomian lokal.
Demikian dikemukakan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amro Munzi Bemban, saat membuka rapat masalah ekonomi, di Hotel Sempurna Lubuklinggau, Kamis (28/5) lalu.
Menurut Amro, dengan memanfaatkan SDA sebagai potensi unggulan, program menuju Mura sebagai gerbang investasi sektor Barat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Dengan demikian, peluang bisnis sebagai cikal bakal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis perekonomian regional dan nasional di Kabupaten Mura akan semakin menggeliat.
"Dengan membangun sistim dan peluang bisnis ekonomi yang kuat, dan dengan mitra strategis, produk-produk unggulan SDA akan menjadi bidikan investor yang harus bisa kita imbangi dengan orientasi permintaan pasar," tutur H Amro.
Dikatakannya, pasar merupakan dasar acuan untuk mengembangkan suatu komoditas yang dihasilkan, termasuk pengolahan produksi dan penyediaan input produksinya.
Agar tetap bertahan diera, persaingan bisnis yang semakin terbuka, Amro kembali mengingatkan untuk tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas hingga memanfaatkan teknologi yang tepat dan dibarengi dengan pemenuhan skala perekonomian yang efisien.
"Program Agropolitan yang kita bangun sebagai kesatuan wilayah yang berbasis agro ekosistim dengan mengembangkan teknologi dan kemampuan masyarakat memberikan peluang dalam keunggulan komptetitif (keterbuk;aan persaingan bisnis) yang bisa diwadahi melalui koperasi," imbuhnya.(05)

Kamis, 27 Mei 2010

Bupati Segera Lantik Pengurus FPA dan KRA

0 komentar
MUARA BELITI–Sedikitnya 21 pengrus Forum Pembina Adat (FPA) kecamatan dan 277 Koordinator Rapat Adat (KRA) dari desa dan kelurahan dalam Kabupaten Musi Rawas (Mura), segera dilantik. Para pengurus FPA dan KRA itu akan dilantik Bupati Mura, Ridwan Mukti, Rabu (2/6) nanti di Pendopoan Bupati.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Mura, Rizal Efendi, didampingi Kabid Kebudayaan, Hamam Santoso, kepada wartawan koran ini, Rabu (26/5).
Rizal menambahkan, pembentukan FPA dan KRA sebagai upaya penggalian, pembinaan dan pelestarian budaya serta tradisi yang ada di masyarakat Kabupaten Mura. Dan Disbudpar sudah menunjuk 1.385 koordinator dan rapat adat di seluruh desa/kelurahan, 21 forum Pembina adat tingkat kecamatan, dan 28 pengurus forum Pembina adat tingkat kabupaten.
"Kita sudah memiliki FPA di kabupaten, jadi rencananya 2 Juni nanti bupati akan melantik pengurus FDA kecamatan dan KRA tingkat desa/ kelurahan," terang Rizal.
Ditambahkan Hamam Santoso, pelantikan itu sebagai salah satu tujuan pemerintah daerah menggali, membina, melestarikan adat budaya dan tradisi yang sudah berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu.
Disamping itu, sambung Hamam, dalam kesempatan pelantikan itu ada penyerahan bantuan berupa alat-alat kesenian untuk sanggar kesenian di kecamatan dan sekolah tingkat SMA. "Usai acara pelantikan akan dilangsungkan penyerahan alat-alat kesenian, untuk 8 sanggar seni kecamatan dan 8 sanggar seni SMA," pungkasnya.
Kasubbag Pemberitaan Humas Pemkab Mura, Imam Subagja menginformasikan hari ini, Kamis (27/5) akan ada pertemuan di ruang advokasi yang membahas tentang persiapan pelantikan lembaga adat tersebut.(05)

Dinsos dan KPAID Membina Anjal

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggu bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Derah (Kapaid) terus mengadakan pembinaan terhadap anak jalanan (Anjal). Sedikitnya 40 anjal telah mendapatkan pembinaan dengan memberikan bantuan untuk mereka dilaksanakan pada Juli mendatang.
Kepala Dinsos Kota Lubuklinggau Edison Jaya melalui Kepala Seksi Rehabilitasi Anak (SRA) Agus Suroto kepada wartawan koran ini Selasa (26/5) mengatakan bahwa bentuk kerjasama ini memfasilitasi terhadap Anjal dalam batuan usaha dalam pembinaan yang akan dilaksanakan tersebut. Yaitu pembuatan sapu injuk.
Agus Suroto menjelaskan masalah dana terhadap Anjal baru akan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2010. Adapun kriteria Anjal yang mendapatkan bimbingan yaitu mereka yang seharian menghabiskan waktu di jalanan untuk mencari nafkah. "Untuk jumlah anjal dari tahun 2008 hingga sekarang ini sebanyak 100 lebih. Kategorinya dengan usia dari SD sampai SMA. Kebanyakan mereka itu putus sekolah tetapi sebagian juga ada yang masih sekolah," jelas Agus Suroto. Ia menjamin para anjal itu mendapatkan bimbingan hingga mereka nanti menjadi mandiri.
Modal usaha yang dibantu untuk Anjal, lanjut dia, sesuai kebiasaan Anjal dalam mencari nafkah ditambah bentuk usaha diberikan dalam pembinaan. "Adapun anjal yang sudah dibina, sekarang sudah ada membuka usaha sendiri dan bisa dikatakan berhasil," jelas Agus Suroto.
(05)

Tujuh Desa Belum Menerima ADD

0 komentar
MUARA BELITI–Pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk Kabupaten Musi Rawas (Mura) hingga Rabu (26/5) masih menyisakan tujuh desa lagi yang belum mendapatkan dana tersebut. Ketujuh desa yang belum mendapatkan ADD berasal dari Kecamatan BTS Ulu, Rawas Ulu, dan Selangit.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD) Kabupaten Mura, Mefta Joni kepada wartawan koran ini mengatakan bahwa proses pencairan ADD untuk 68 desa percontohan sudah dimulai sejak akhir April lalu.
Mefta Joni menambahkan ketentuan untuk pencairan ADD seperti penetapan Peraturan Desa (Perdes), bendahara desa, dan rekeningnya. "Karena tujuh desa yang berasal dari Kecamatan BTS Ulu, Rawas Ulu, dan Selangit sampai saat ini belum bisa dicairkan," jelasnya
Untuk diketahui, Kabupaten Mura pada tahun perdana pelaksanaan ADD sebanyak 68 untuk desa percontohan masing-masing mendapatkan anggaran dana Rp 130 juta.
"Ada beberapa ketentuan seperti penetapan Perdes dan bendahara desa yang harus disiapkan sebelum pencairan," terang Mefta Joni.
Lanjut Meftah Joni, program itu merupakan program percontohan untuk tahun-tahun ke depan dan pihaknya sudah mengatasi seluruh persoalan yang menghambat proses pencairan.
"Seluruhnya sudah kita atasi dan sekarang kita masih menunggu permintaan dari pihak kecamatan masing-masing desa. Setelah ada permintaan proses pencairan akan langsung dilakukan DPPKAD melalui rekening masing-masing desa," ungkap Mefta Joni menjamin seluruh dananya sudah tersedia.
Dikatakannya, jika dalam evaluasi nanti penerapan ADD untuk desa percontohan berjalan dengan baik serta sesuai rencana kemungkinan pada 2011 ada penambahan jumlah desa yang mendapatkan ADD.
"Semestinya dalam evaluasi nanti seluruh desa percontohan bisa menggunakan ADD dengan baik. Semoga tahun depan tidak akan memberlakukannya untuk seluruh desa, tapi yang pasti aka nada penambahan jumlah desa disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah," pungkas Mefta Joni.(05)

Tikus dan Tungro Serang Pertanian Ketuan Jaya

0 komentar
MUARA BELITI–Kembali Hama Tikus dan Tungro dirasakan masyarakat petani kini menyerang persawahan petani Desa Ketuan Jaya, Kecamatan Muara Beliti. Darmanto (50), petani Desa Ketuan Jaya mengatakan hama tikus banyak menyerang di musim panen sehingga padi menjadi rusak dimakan hama tikus.
Selain itu juga terserang hama tungro sehingga warna padi menjadi kuning.
"Serangan hama itu dikhawatirkan membuat panen tahun ini terancam gagal," jelas Darmanto yang tiga hari lagi akan melakukan panen.
Darmanto menambahkan serangan hama itu dirasakan hampir setiap musim tanam. "Pencegahan berupa pengobatan terhadap padi sering saya lakukan tetapi tetap saja serangan hama tikus sering terjadi kala tanam padi," ucap Darmanto.
Lanjutnya lebih paran lagi kalau serangan hama Tungro, selain ciri padi menguning maka hasil dari panen tidak berisi alias kosong. Jelas ini merugikan petani karena tidak sesuai dengan pemupukan dan pengobatan.
"Saya rasa musim panen tahun lalu dari 1 hektar sawah yang ditanam ketika panen hanya 2-3 ton Gabah Kering Panen (GKP). Kalau normalnya satu hekatar seharusnya mencapai 6 ton sampai 7 ton. Sekarang hasilnya hanya setengahnya," ungkap Darmanto.
Ia berharap ada solusi tepat dari pemerintah mengatasi hama penyakit dalam pertanian. "Agar petani nyaman dalam melaksanakan pertanian dan hasil dari panen memuaskan," pungkasnya.(05)

Selasa, 25 Mei 2010

Penerapan Lima hari Kerja Terus Dikaji

0 komentar
MUSI RAWAS–Pemkab Musi Rawas terus melakukan kajian untuk menerapkan lima hari kerja. Kini, Pemkab masih akan mengumpulkan peraturan-peraturan tentang jam kerja dari masing-masing instansi.
Kepala Bagian Organisasi Setda Mura, Suganda didampingi Kasubbag Tata Usaha, Laksana Amin Subagja kepada wartawan koran ini Senin (24/5) mengatakan rencana penerapan lima hari kerja itu masih tahap pengakajian belum final, sebab masih dikumpaulkan peraturan-peraturan jam kerja terutama intansi pendidikan seperti guru dan intansi kesehatan seperti tenaga medis.
"Seandainya peraturan-peraturan jam kerja dari instansi itu maka diajukan kembali," kata Amin Subagja.
Amin Subagja menambahkan masalah ini baru sampai pembahasan kalau wewenangnya dari eksekutif dalam hal ini bupati. "Karena DPR juga sudah memberikan jawabannya ke eksekutif," ucapnya.
Suganda membenarkan DPR pada intinya masih tetap mempedomani enam hari kerja, tetapi waktu kerja wewenang eksekutif. Sehingga hal itu dikembalikan kepada kepala daerah. "Dalam hal ini Bupati perlu kajian-kajian lebih lanjut dari pihak eksekutif," kata Amin Subagja.
Dalam rapat terakhir kemarin pada 21 Mei, kita melibatkan lintas sektoral diantaranya Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Bagian Hukum, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Inspektorat. Dalam rapat itu di dalamnya kita akan melihat dampak penetapan lim hari kerja terhadap PNS dari instansi pendidikan maupun tenaga medis.
Ia mengungkapkan pada penerapan lima hari kerja di dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa penerapan lima hari kerja terpenuhi 37,5 jam khusus tenaga medis atau bersifat pelayanan. Karena dalam dinas pendidikan bukan hanya guru, tetapi ada stap adminstrasi lain mungkin mereka berdampak terhadap penerapan 5 hari kerja ini. "Untuk karena itu harus ada kajian- kajian lebih lanjut. Jangan sampai berdampak terhadap administarsi di intansi itu makanya ini perlu adanya kajian lebih dalam lagi," ucap Amin Subagja.
Amin Subagja menjelaskan dalam undang-undang yang diatur jam kerjanya bukan hari. Yang pasti dalam satu minggu 37,5 jam efektifnya. "Intinya jumlah jam tersebut dapat terpenuhi," pungkasnya.(05)

Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Pidato Bahasa Inggris

0 komentar
MUSI RAWAS–Guna mengetahui ke-terampilan siswa siswi di Kabupaten Musi Rawas (Mura), maka kursus Bahasa Inggris Hana Tugumulyo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Mura, mengadakan lomba pidato Bahasa Inggris. Kegiatan itu berlangsung di gedung pendidikan dan pelatihan penyuluh (Diklatluh) Kabupaten Mura, Minggu (23/5).
"Sedikitnya 131 peserta lomba pidato Bahasa Inggris yang terdiri dari, tingkat pemula SD, 95 orang, dan SMP 31 orang. Untuk peserta tingkat SD dibolehkan menggunakan teks, dan untuk peserta tingkpat pelajar SMP tanpa teks serta diberikan beberapa pertanyaan umum dan khusus dalam Bahasa Inggris," kata Wahana, ketua penyelenggara lomba pidato Bahasa Inggris, kepada wartawan koran ini, Senin (24/5).
Menurut Wahana, perlombaan itu dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para pelajar, serta melatih sikap dan mental semua peserta didik belajar pidato di depan publik, serta mewujudkan pendalaman aplikasi pidato dan berkomunikasi. "Pemenang berbakat pada penguasaan Bahasa Inggris, akan diikutkan pada lomba pidato Bahasa Inggris ke jenjang lebih tinggi," jelasnya.
Dikatakan Wahana, para juara I, II, dan juara III mendapatkan trophy dan piagam. Sedangkan juara harapan I, II, dan III hanya mendapatkan piagam. Kegiatan itu dibuka Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS).(10)

Ofian : Saya Tidak Ada Koordinasi dengan Aping

0 komentar
Terkait Acara Ultah Marcelo
LUBUKLINGGAU–Orgen tunggal Ofian, Ofian membantah bila ada koordinasi pelaksanaan ulang tahun (Ultah) Marcelo dengan Aping. "Saya tidak ada koordinasi dengan Aping," ucap Ofian kepada wartawan koran ini, Senin (24/5). Ia mengaku tidak memiliki Hand Phone (HP) hingga wajar bila dihubungi tidak aktif. "Aping kan bisa datang ke rumah saya. Padahal saya sudah siap peralatannya," kelitnya.
Ditambahkan Afian, dirinya tidak pernah menyatakan tidak ada uang muka. "Setiap main orgen tunggal harus ada uang muka. Saya bodoh kalau cuma main saja," imbuhnya.
Selanjutnya Ofian memberikan sepucuk surat yang berisikan pihak Orgen Tunggal Ofian merasa bahwa informasi yang disampaikan menandung unsur "Pencemaran Nama Baik". Managemen Orgen Tunggal Ofian tidak memiliki hubungan kerja sama, kekeluargaan, maupun kontrak kerja tertulis dengan Aping sebagai pelaksana kegiatan dan atau narasumber. Pernyataan yang disamapaikan sangat merugikan pihak managemen "O.T Ofian",
Dasar hukum kontrak di Indonesia, yang ditertibkan Elip. Pada seri hukum, syarat Sahnya suatu perjanjian adalah sepakat mereka untuk mengikatkan dirinya, cakap untuk membuat suatu perikatan, suatu Hal tertentu, suatu sebab yang halal.
Aping tidak memenuhi hal tersebut, management O.T Ofian meminta Aping untuk mencabut dan meralat pernyataannya yang telah disampaikan pada media cetak terbitan Minggu (23/5). Bila tidak menindaklanjuti dan memohon maaf secara tertulis dan atau lisan (secara kekeluargaan). Maka permasalahan ini akan dilanjutkan melalui jalur hukum, dikarenakan adanya unsur perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.
Sementara itu, Aping saat dimintai tanggapannya mempersilahkan Ofian menempuh jalur hukum. Sebab nformasi yang disampaikan tersebut adalah fakta (kenyataan) yang terjadi. "Silahkan mau nak kemana, sebab ketua RT 01, bos Widuri juga mengatahuinya," kata Aping meyakinkan.
Sebelum acara dimulai, sambung dia, pihaknya telah mendatangi rumah Ofian namun tidak ada. "Saya sudah dua kali ke rumahnya, saksinya," tambahnya.(08)

Juni, BAZ Bagikan Bantuan Tahap II

0 komentar
MUSI RAWAS–Kalau tidak ada aral melintang, Juni mendatang, Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumatera Selatan akan menyerahkan bantuan tahap II bagi warga miskin di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musi Rawas. Demikian diungkapkan Ketua BAZ Provinsi Sumsel, H Robinson, kepada wartawan koran ini, beberapa waktu lalu.
"Insyaallah, bulan depan (Juni, red) kami akan menyalurkan bantuan tahap kedua bagi warga kurang mampu di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mura. Untuk jumlahnya, kami telah serahkan kepada BAZDA Kabupaten Mura mendatanya," lanjut H Robinson.
Adapun bantuan yang akan diberikan antara lain, bantuan kerabat dhuafa, kacamata gratis, khitanan massal dan Desa siaga sebagai perwujudan program Sumsel Sehat. Kemudian, untuk program Sumsel Cerdas yakni bantuan untuk siswa miskin berupa pakaian, buku perpustakaan serta rak buku.
Tak hanya itu, untuk menuju Sumsel Taqwa, BAZ juga akan memberikan bantuan berupa da’i, guru ngaji, pembangunan masjid dan majelis taklim. Dan untuk menuju Sumsel Peduli akan diberikan bantuan konsumtif fakir miskin.
"Bantuan ini sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menuju Sumsel Sehat, Sumsel Cerdas, Sumsel Taqwa dan Sumsel Peduli. Mudah-mudahan semuanya akan terwujud dengan baik berkat bantuan masyarakat Sumsel," pungkasnya.(07)

Senin, 24 Mei 2010

Jalan Jajaran Baru-SP 4 Rusak

0 komentar
MEGANG SAKTI–Warga Desa Jajaran Baru dan Trans SP 4 Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), mengeluh. Pasalnya jalan menguubungkan kedua desa itu terputus, sehingga mereka kesulitan untuk keluar masuk desa dengan menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Rudi, salah seorang warga Kecamatan Megang Sakti kepada koran ini, Minggu (23/5) mengungkapkan kerusakan jalan itu mengakibatkan kendaraan bermotor tidak bisa ke desa itu. Menurut Rudi, jalan itu sudah diperbaiki tahun 2008, tetapi sekarang sudah hancur.
"Hancurnya jalan itu akibat banyak mobil bermuatan melebihi tonase, terutama mobil truk. Pada hal jalan itu dibangun untuk mobil kecil seperti angkutan pedesaan (Angdes). "Karena beban telalu berat jadi jalan itu cepat sekali hancur," kata Rudi.
Denagn rusaknya jalan itu, masyarakat di desa itu tidak dapat mengeluarkan hasil pertaniannya keluar daerah sepeti getah karet buah sawit atau hasil pertanian lainnya untuk dijual. "Begitu juga hasil karet hanya bisa diangkut dengan sepada motor," jelas Rudi.
Menurut Rudi, jalan itu akan tambah parah lagi kerusakannya kalau hari hujan.
Dan rusaknya jalan ini bukan hanya disebabkan akibat dilewati mobil melebihi tonase, tetapi kualitas pembangunan itu oleh kontraktor juga tidak bagus. "Saya harap pemerintah dapat memperbaiki jalan itu agar mempermudah warga untuk akses keluar daerah," harapnya.(05)

Humas Mura Verifikasi Radio Teleks

0 komentar
MUARA BELITI–Pengujian (Verifikasi) terhadap radio teleks di seluruh kantor kecamatan telah dilakukan Bagian Humas Setda Mura. Hingga hari ketiga (Sabtu, 22/5) pengecekan, tim Humas belum menemukan adanya kerusakan radio teleks.
Pengecekan itu dipimpin langsung Kabag Humas, Syahfaz Ratu PN didampingi Kasubbag Santel, Heri Heryanto dan stafnya, A Datuk dan Iswanto. Syahfaz kepada wartawan koran ini mengatakan setidaknya ada lima kecamatan berhasil ditinjau tim diantaranya Kecamatan Tuah Negeri, Sukakarya, Jayaloka, Tiang Pumpung Kepungut, dan Muara Beliti.
Sebelumnya Kamis (20/5) dan Jumat (21/5) lalu, Bagian Humas sudah mengecek beberapa radio teleks di Kecamatan Tugumulyo, Purwodadi, Megang Sakti dan Sumberharta, hingga Kecamatan Ulu Rawas.
Menurut Kasubag Santel, Heriyanto berdasarkan pengecekan radio hingga hari ketiga di beberapa kecamatan, kesimpulan sementara menunjukkan radio-radio itu masih berfungsi dengan baik.
"Setidaknya sudah 12 kecamatan yang berhasil kita pantau, dan kesimpulan sementara, radio-radio di kecamatan masih layak pakai," terang Heriyanto melalui telpon genggamnya.
Lanjut dia, menghadapi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mura 5 Juni mendatang, pihaknya terus melakukan pengecekan hingga kondisi radio telek di seluruh kecamatan benar-benar berfungsi dengan baik.
"Berdasarkan instruksi dari Kabag Humas, pengecekan akan terus kami lakukan ke seluruh kecamatan, terutama menghadapi Pilkada bupati dan wakil bupati 5 Juni dengan hasil perhitungan sementara dari seluruh kecamatan harus segera kami ketahui," jelas Heriyanto.
Sama halnya dengan yang disampaikan staf Santel, Suselo dan Muzir Hendres belum lama ini, inventarisasi radio teleks dilakukan sebagai upaya memberikan kelancaran baik dalam penyebaran informasi ke seluruh kecamatan, maupun penyerapan informasi dari kecamatan ke Bagian Santel Humas Setda Kabupaten Mura.
"Pengecekan itu kita lakukan agar kondisi radio di seluruh kecamatan benar-benar berfungsi maksimal. Jika memang ada yang perlu diperbaiki, maka secepatnya langsung mengirmkan teknisi khusus yang bisa memperbaikinya," tambahnya.
Namun demikian, Suselo mengakui, aktifitas pengecekan yang dilakkan saat ini lebih dikhususkan untuk pengumpulan informasi hasil penghitungan sementara dari tiap-tiap kecamatan.
"Hasil perhitungan sementara Pemilukada yang kita kumpulkan bersifat intern pemerintahan. Data yang kami miliki juga bisa sebagai pembanding dari data yang berhasil dikumpulkan KPU," jelas Suselo menye-butkan tidak ada kewenangan untuk memberikan data tersebut kepada pihak lain, kecuali permintaan dari Pemprov Sumsel.(05)

Dominiq Gelar Seminar Pendidikan Nasional

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Dominiq Jakarta adakan seminar pendidikan nasional dengan point nasional. Kegiatan itu bekerjasama dengan Kementrian (PMPTK-RI), yang akan dilaksanakan di Hall Hotel Sempurna Watervang Lubuklinggau Selasa (25/5).
"Seminar itu mengusungkan tema Peningkatan Kapasitas Mutu Pedagogi dan Andragogi Tenaga Pendidik Menuju Terwujudnya Guru Yang Memiliki Kopetensi, dengan pembicara yang kopeten dan relevan dengan materi yang akan di bahas," dikatakannya melalui pers realisnya oleh salah seorang panitia, Sabtu (22/5).
Adapun pembicara pada seminar itu yakni Prof.Dr.Cecep Suparna, Pakar Pendidikan Nasional dan Internasional dan Dr. Umay Sumarna M.Si, Tim Tekhnis Direktorat Porfesi Pendidik Ditjen PMPTK Kementrian Pendidikan Nasional.
Untuk itu, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk untuk menjembatani pusat dengan daerah. Biasanya untuk mengikuti seminar dengan setaraf nasional para guru dan pendidik harus ke ibukota atau paling dekat ke ibukota Propinsi. "Memang tidak mudah untuk menghadirkan pembicara-pembicara pusat untuk ke Daerah apalagi dari satu institusi pusat yang menaungi kependidikan, melewati prosedur yang panjang dan makan biaya yang cukup lumayan. Tapi disini kami menghadirkan sumbangsi sebagai wang Linggau untuk pendidikan di Lubuklinggau," tuturnya.
Pentingnya kegiatan ini untuk di ikuti, lanjutnya, karena dalam kegiatan ini akan di bahas berbagai permasalahan-permasalahan untuk meningkatkan kopentensi sehingga para guru dan pendidik mengetahui secara benar dan tips untuk meningkatkan kopetensi diri. tidak hanya itu para peserta dapat berinteraksi langsung dengan para pembicara. "Setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan Soft copy CD makalah, hard copy makalah, Pin Brush, dan sertifikat yang dapat di gunakan untuk menambah portofolio pribadi maupun kebutuhan profesi, tegasnya.
Perlu diketahui, bagi yang ingin mengikuti kegiatan ini dapat menghubungi panitia di Jl. Garuda No.700 Talang Bandung atau di Hotel Sempurna watervang Lubuklinggau dengan Hotline di 0813 8656 4649 - 0878 8344 6959. Bagi yang berminat pendaftaran Masih di buka saat acara berlangsung.(10)

Kamis, 20 Mei 2010

Los Pasar AC Belum Difungsikan

0 komentar
Pembeli Masih Sepi
MUARA BELITI–Los pasar terletak di Agropolitan Center (AC) di Kecamatan Muara Beliti, belum difungsikan secara maksimal, sehingga terlihat sepi dari pedagang. Dan hingga Rabu (19/5), belum ada peningkatan pedagang yang berjualan di kawasan AC di Kelurahan Muara Beliti Tersebut.
Camat Muara Beliti, Indra Bazid kepada wartawan koran ini, Rabu (19/5) mengatakan, peningkatan pasar los itu dari pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Musi Rawas (Mura), kerjasama Kecamatan Muara Beliti serta Asosiasi Pedagang. "Sekarang ini belum ada peningkatan di kawasan pasar tersebut karena akan dianggarkan terlebih dulu dana untuk pembangunan peningkatan bangunan pasar tersebut," kata Indra Bazid.
Indra Bazid menambahkan pengawasan pasar itu dilakukan Disperindagsar, sedangkan pihak kecamatan hanya membatu saja. Dan anggaran untuk pembangunan peningkatan pasar itu diperkirakan terealisasi di tahun anggaran 2011 mendatang. "Kalau jumlah anggaran dana belum tahu, sebab masalah itu kewenangan Disperindagsar," kata Indra Bazid.
Mengenai bentuk kerja sama dalam peningkatan pasar, Indra Bazid menyebutkan diantaranya akan membuat pasar kalangan di los dengan dibuat blok-blok. "Kalau untuk ruko sudah ada yang buka, setiap hari sekitar 15 ruko yang telah aktif berjualan," imbuh Indra.
Kalau untuk pasar kalangan di pasar itu sudah aktif setiap hari Sabtu, seperti pegadang sayur-sayuran, manisan, pakaian, penjual makanan dan lain sebagainya.(05)

Adi Winata: Tak Ada Pemotongan Insentif Guru Ngaji

0 komentar
MEGANG SAKTI–Sebelumnya pengurus Forum Guru Ngaji (FGN) ramai-ramai membantah adanya dugaan pemotongan insentif guru ngaji Rp 25 ribu/orang, kali ini giliran Camat Megang Sakti, Adi Winata melakukan hal yang sama.
Menurut Adi Winata, sampai sekarang tidak ada pemotongan honor guru ngaji, baik dari Forum Guru Ngaji (FGM) Kabupaten Mura, maupun FGM Kecamatan Megang Sakti.
Hal itu disampaikan Adi Winata kepada wartawan koran ini Rabu (19/5).
"Silahkan lakukan pengecekan terhadap setiap para guru ngaji di Megang Sakti, ada tidak pemotongan Rp 25 ribu bagi honor mereka," kata Adi Winata.
Uang insentif guru ngaji itu diserahkan langsung dari bagian keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Mura. Dan untuk mendapatkan dana itu tentu melalui seleksi administrasi yang ketat. Sementara pihak kecamatan sifatnya hanya memfasilitasi,"kata Adi Winata.
Adi Winata menambahkan, mungkin guru ngaji yang mengatakan adanya potongan tersebut, karena dari FGM akan membentuk wadah koperasi, dari situ ada iuran untuk koperasi, padahal itu belum dipotong yang jelas ini kesalahpahaman saja. "Masalah ini hanya misscomunication (informasi yang terputus) antara FGM dengan guru ngaji," tambahnya.
Dijelaskannya, dengan dibentuk FGN maka asalah guru ngaji yang belum terorganisir baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga sampai ke desa-desa dapat terorganisir.
"Contohnya apabila ada seleksi khatam Al Qur’an dari guru ngaji, maka disampaikan kepada guru ngaji agar pengurusan persyaratannya lebih cepat. Dan FGN akan membentuk wadah koperasi simpan pinjam (KSP) diperuntukkan bagi guru ngaji di kecamatan masing-masing se-Kabupaten Mura untuk kelangsungan organisasi. Misalnya, kalau ada seleksi hatam qur’an, ada guru Ngaji yang mendadak jangkauan jauh mereka tidak tahu padahal dari muridnya ada, mereka tidak tahu adanya seleksi, maka FGN yang memberitahu mereka, " jelas Adi Winata.
Disamping itu para murid mereka juga kurang terorganisir sebulan belajar di sini, sebulan lagi belajar ngaji ke tempat lain. Dengan adanya FGN akan didata siapa saja guru dan berapa lama mereka mengajar. Murid juga didata berapa jumlahnya. "Intinya tujuan dari terbentuk FGN dan programnya itu sangat baik," jelas Adi Winata.(05)

Ke Depan Bakal Menjadi Pusat Bisnis dan Wisata

0 komentar
Watervang Wakil Linggau pada Lomba Kelurahan Tingkat Sumsel

Kelurahan Watervang menjadi wakil Kota Lubuklinggau pada lomba kelurahan tingkat Propinsi Sumsel 2010. Sebelumnya, kelurahan yang dipimpin Irwan DP Siregar itu memenangi lomba kelurahan tingkat Kota Lubuklinggau.

Agus Hubya Handoyo, Watervang
KELURAHAN Watervang dibentuk sejak 28 Oktober 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Lubuklinggau nomor 17 Kota Lubuklinggau Tahun 2004 tentang pemekaran kelurahan. Kelurahan itu memiliki luas wilayah lebih kurang 78,95 Hektar persegi.
Kini Kelurahan Watervang dihuni 4.108 Jiwa yang terdiri 989 Kepala Keluarga (KK) tersebar di tujuh Rukun Tetangga (RT).
Kelurahan tersebut merupakan salah satu kelurahan di Kota Lubuklinggau yang sedang berkembang cukup pesat. Bisa jadi penyebabnya letak Geografis sangat menguntungkan dan sangat strategis untuk dijadikan pusat bisnis di kawasan Kota Lubuklinggau. Di mana masyarakat mayoritas berpenghasilan dari sektor jasa. Serta terdapat objek wisata bendungan watervang sebagai maskot kota ini.
"Tidak berlebihan kalau Kelurahan Watervang nantinya akan menjadi pusat bisnis dan pariwisata di Kota Lubuklinggau, dan juga penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkot Lubuklinggau," kata Lurah Watervang, Irwan DP Siregar saat ditemui wartawan koran ini di kantornya, Rabu (19/5).
Irwan menjelaskan letak strategis itu setidaknya menjadi bahan acuan dan pertimbangan dalam rangka penilaian lomba kelurahan tingkat Propinsi Sumsel tahun 2010. "Kelurahan Watervang menjadi juara pertama lomba kelurahan tingkat kecamatan dan Kota Lubuklinggau. Lalu juara lomba Pos Kamling RT 02 tahun 2008 tercatat sebagai juara pertama hingga saat ini masih aktif berjalan," jelasnya.
Ditambahkan Lurah Irwan, partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam gotong royong dengan swadaya murni, seperti pembangunan di jalan Nusa RT 07. "Kami juga mengadakan kelompok Desa Wisma. Kegiatannya, jimpitan besa, Teknolgi Tepat Guna (TTG), plankton dan gas," imbuhnya.
Lurah dan warga masyarakat Kelurahan Watervang berharap menjadi yang terbaik di Propinsi Sumsel. "Kami mohon dukungan semua pihak," pungkasnya.
Sebelumnya, Selasa (18/5), acara penilaian lomba kelurahan di Kelurahan Watervang dihadiri Tim Penilai Propinsi Sumsel, Guntur Ali, Diknas Propinsi Sumsel, Suldani, Wakil PPK, Endang P, PMK, Sri hasnawati. Kesbang, Najib, BPMD, Nurwiyanto dan Adi Yuswardi, Asisten III, Hermansyah Unip berserta pejabat pemkot dan kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Dalam sambutan, Tim Penilai Propinsi Sumsel, Guntur Ali menjelaskan ada delapan kriteria penilaian lomba kelurahan. Diantaranya, adminitrasi kelurahan, partispasi masyarakat di bidang gotong royong, kebersihan, keamanan lingkungan, pembangunan. Sedangkan Asisten III, Hermansyah Unip, yang pada intinya berharap Watervang menjadi terbaik dan dapat mewaklili Propinsi Sumsel untuk mengikuti HUT RI 2010 di Istana Negara.(*)

Rabu, 19 Mei 2010

Warga Minta Jalan Akses ke Muara Beliti Ditingkatkan

0 komentar
MUARA BELITI–Peningkatan jalan akses Kampung Bali Air Satan tembus ke Bundaran alun-alun Muara Beliti dengan anggaran dana Rp 19,3 Milyar, kini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat setempat.
Mulyanto, warga Kampung Bali Air Satan, Kecamatan Muara Beliti mengatakan bahwa adanya pelebaran, perbaikan dan dibukanya tembus akses jalan membuat warga merasa nyaman, dibandingkan sebelumnya saat melintas di sana.
"Dengan dibukanya jalan itu dapat mengembangkan perekoniam masyarakat di sini. Sebelumnya jalan itu sangat buruk sehingga sulit dilewati kendaraan apalagi di musim hujan," kata Mulyanto kepada koran ini, Selasa (18/5).
Lanjut Mulyanto, dengan pelebaran dan perbaikan jalan itu belum sampai selesai masih banyak jalur yang tembus ke perbatasan Desa Tanah Periuk terlihat rusak parah. "Dengan kondisi jalan berlubang mudah-mudahan cepat diperbaiki," harap Mulyanto.
Sedangkan, Ruslan warga Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti menyatakan perbaikan jalan baru sampai Kampung Bali tembus ke Bundaran Muara Beliti mudah-mudahan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. "Saya harap pemerintah sampai tuntas dapat memperbaiki jalan tersebut. Sebab batas jalan Air Satan masih berlubang dan aspalnya hancur sehingga susah dilewati pengedara motor dan mobil," papar Ruslan. Ia menambahkan mudah-mudahan rencana pemerintah dalam perbaikan jalan ini segera diselesaikan dengan cepat.(05)

Personil Pengamanan Pemilukada Harus Kompak

0 komentar
MUSI RAWAS–Aparat kepolisian Polres Musi Rawas yang diberikan tanggungjawab pengamanan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Mura tidak dapat berbuat banyak tanpa adanya dukungan dan partisipasi semua pihak baik instansi terkait maupun masyarakat. Hal ini diungkapkan Kapolres Mura AKBP Imam Syachroni saat upacara gelar pasukan pengamanana Pemilukada Kabupaten Mura, Selasa (18/5).
"Bagi anggota yang telibat pengamanan BKO Polda dan Polres Linggau anggaplah bekerja diwilayah sendiri,"kata Imam Sachroni.
Kapolres meminta kepada anggota jangan melakukan pelanggaran ataupun perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan diri sendiri kasatuan dan institusi Polri. Selain itu Imam berharap seluruh anggota dapat menjaga kekompakan sesama aparat, baik Polri, TNI dan kesatuan lainnya. "Jangan sampai kehadiran anggota ditengah masyarakat merupakan bagian dari masalah atau justru menjadi pemicu munculnya permasalahan.
Setiap anggota harus mampu memposisikan diri sebagai aparat yang memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum serta memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat," terang Imam.
Ditambahkan Imam, seluruh anggota diminta untuk tidak ragu dalam melaksanakan tugas. Mengajak kepada seluruh personil pengamanan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi sekecil apapun permasalahan yang dihadapi untuk dapat diselesaikan secara Musyawarah dan mufakat. "Selanjutnya mencari solusi yang baik guna meminimalisir hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban selama pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,"ucap Imam.
Sementara Kabag Ops Polres Mura Kompol Richard P mengatakan, untuk pengamanan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mura, diterjunkan dua pleton Brimob, satu pleton Dalmas Polres Linggau, tiga pleton Dalmas Polres Mura. Selain itu Polres akan Satpol-PP dan Linmas berjumlah 5933 dengan rincian, Linmas Kabupaten 100 orang, Kecamatan 651 orang, Desa/Kelurahan 2770 orang dan Linmas TPS 2412 orang.
(03)

LSM Disinyalir Pengerjaan Proyek Fisik Bermasalah

0 komentar
MUSI RAWAS–Banyaknya proyek fisik dikerjakan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Musi Rawas (mura) disinyalir bermasalah. Dari pengamatan Lembaga Swadaya Masyarakat Sumpah Undang-Undang (LSM SUU) proyek fisik diduga bermasalah dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga, DPU Cipta Karya dan DPU Pengairan.
"Sebagai contoh, DPU BM dengan proyek jalan dan jembatannya. DPU CK dengan pembangunan gedung-gedung, serta taman yang berada di Agropolitan Centre. Kemudian, DPU Pengairan dengan membangun irigasi-irigasi di seluruh Kabupaten Mura. Tak hanya itu, banyak lagi SKPD-SKPD lainnya," jelas Sekretaris LSM SUU, Kurniawan, kepada koran ini, Selasa (18/5).
Ia menambahkan ada dugaan beberapa Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada SKPD yang memiliki kegiatan proyek fisik tersebut terganjal kasus hukum. Terkait isu publik diduga beberapa orang PPTK dipanggil aparat penegak hukum terkait pengerjaan proyek yang dianggap bermasalah.
"Melihat kondisi ini, maka kami berupaya melakukan tindakan pencegahan. Karena tindakan melapor sebuah kasus tampaknya tidak membuat jera para pelaku korupsi. Akan tetapi, lebih efektif dengan melakukan upaya pencegahan. Maka dari itu, LSM SUU mulai dari tahapan star Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan uang rakyat yang digunakan setiap SKPD untuk pembangunan, terutama pembangunan proyek fisik," lanjutnya.
Tujuan dari pengawasan tersebut tidak lain, karena LSM SUU menganggap pengawas intern pada setiap proyek kurang begitu optimal, sehingga dari tahun ke tahun masih ada saja proyek yang bermasalah.
Kurniawan mengimbau kepada setiap elemen mulai dari masyarakat, media, dan lembaga-lembaga swadaya lainnya untuk terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah proyek fisik yang ada pada setiap SKPD mulai dari tahapan titik nol sampai pada tahapan finishing atau 100 persen.
"Kami mendesak kepada setiap SKPD agar lebih transparan pada publik dan agar mempublikasikan kepada masyarakat setiap kegiatan pembangunan proyek fisik. Tujuannya biar masyarakat mengetahui baik mengenai nominal proyek, nama PPTK, nama pengawas, semuanya demi azas keterbukaan dan kualitas proyek serta demi menghindari laporan masyarakat yang hanya tertumpu pada pengambil kabijakan. Karena diduga selama ini masyarakat hanya tahunya melapor kepada bupati, maka dengan masyarakat mengetahui nama pengawas dan PPTK pada kegiatan proyek, otomatis masyarakat bisa menegur atau melapor langsung kepada pengawas maupun PPTK," jelasnya.
Kepada aparat penegak hukum, ia mendesak menindaklanjuti seluruh laporan kasus-kasus dugaan proyek bermasalah, baik yang terpublikasi maupun melapor secara diam-diam demi menjunjung tinggi penegakan hukum serta lebih menghargai kinerja para pelapor.
"Dan kepada setiap SKPD kiranya agar lebih selektif dalam mengawasi setiap kegiatan pembangunan proyek fisik. Karena, kami nilai selama ini masih banyak proyek fisik yang bermasalah," pungkasnya. Saat dihubungi Kadis PU Cipta Karya Krisdanarto melalui ponselnya, tidak diangkat. Hingga belum didapatkan konfirmasi lebih lanjut atas pernyataan LSM tersebut.(07)

Nunggak Rekening, Meteran Listrik Pelanggan Dicabut

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Pelanggan PLN Ranting Lubuklinggau yang menunggak pembayaran rekening listrik hingga dua bulan bakal ditindak tegas. Pasalnya, pihak PLN tidak akan mentolerir kembali bagi oknum yang membandel karena tunggakan pelanggan PLN hingga April 2010 naik hingga bertambah Rp 200 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
"Petugas akan melakukan penyisiran ke sejumlah rumah pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik hingga dua bulan. Petugas PLN dibantu aparat keamanan turun ke rumah-rumah warga yang menunggak pembayaran listrik tersebut," kata Manager PT PLN (Persero) WS2JB Cabang Lahat Ranting Lubuklinggau, Suharmanto kepada koran ini, di ruang kerjanya.
Selanjutnya ia menyebutkan pembayaran rekening listrik pada tanggal 20 setiap bulannya, sehingga diminta kepada para pelanggan PLN dapat melunasi pembayaran rekening dengan tepat waktu. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang membayar tepat waktu, tetapi jika ada yang menunggak hingga dua bulan jelas ini melanggar ketentuan sudah ditetapkan PLN," imbuh Suharmanto. Ia menyebutkan bahwa keengganan pelanggan melunasi pembayaran rekening tersebut menjadi kendala hingga tunggakan pelanggan PLN naik dibandingkan bulan sebelumnya. "Kami sudah mengingatkan kepada pelanggan agar dapat melunasi pembayaran rekening dengan tepat waktu. Sehingga tunggakan pelanggan PLN tidak meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," jelas Suharmanto.
Sekedar mengingatkan, tunggakan pelanggan PLN Ranting Lubuklinggau hingga April 2010, terus meningkat. Peningkatan tunggakan dengan kisaran Rp 200 juta lebih dibandingkan sebelumnya pada Maret 2010. Rinciannya adalah tunggakan pelanggan di Kota Lubuklinggau Rp 1,1 Miliar, Rupit Rp 1667 Juta, Bingin Teluk Rp 25 Juta, dan Surulangun Rp 79 Juta. Tingginya tunggakan tersebut membuat pihak PLN Ranting Lubuklinggau siap menurunkan petugas ke rumah pelanggan agar tunggakan pelanggan itu menjadi turun.
(01)

Senin, 17 Mei 2010

Jalan Poros Air Temam Rusak

0 komentar
Warga Minta Cepat Diperbaiki
LUBUKLINGGAU–Sejumlah titik jalan poros Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, mengalami rusak parah. Kondisi ini dikeluhkan warga setempat serta pengendara motor dan mobil.
Pantauan wartawan koran ini Minggu (16/5), sejumlah titik jalan poros Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau selatan I, sudah mengalami rusak parah dengan keadaan jalan berlubang.
Sitrikno (40), warga Kelurahan Air Temam mengatakan jalan itu rusak sudah lama dan warga ingin jalan tersebut diperbaiki pemerintah. "Supaya memudahkan kendaraan melewati jalan ini dan nyaman," kata Sutikno, kemarin.
Ia menambahkan usulan perbaikan jalan tersebut sudah pernah diajukan warga melalui kelurahan, dan mendapatkan tanggapan akan diperbaiki. Tetapi warga tidak tahu kapan akan diperbaikinya. "Kalau kenginan saya segera diperbaiki karena warga juga banyak yang mengeluh," jelas Strikno.
Hedri, warga setempat juga mengatakan jalan itu mulai rusak sekitar tahun 2005 hingga sekarang belum diperbaiki. "Kami selaku warga memang menginginkan cepat ada perbaikan dari pemerintah, dan juga di Kelurahan Air Temam ada tempat wisata untuk dilestarikan. Kalau jalan sudah bagus dapat menambah keramaian masyarakat untuk berkunjung dan dapat menambah income bagi kelurahan maupun pemerintah," kata Hendri.
Hendri menambahkan, usulan perbaiakan itu sudah diajukan ke kelurahan dan memang akan ada perbaikan dan menjadi jalan poros yang dapat tembus langsung ke Kota Bengkulu. "Hanya saya belum tahu proyeknya kapan dilaksankan," ucap Hendri.
Sedangkan, Mustadi merupakan Ketua RT 05 Kelurahan Air Temam membenarkan, jalan itu memang sudah banyak rusak sejak tahun 2007 lalu. "Perbaikan jalan itu sudah diusulkan pihak kelurahan, dan dari lurah sudah diajukan ke Camat Lubuklinggau Selatan I," paparnya.
Dari camat maupun kelurahan, kata dia, untuk perbaikan jalan mulai bulan Juni atau Juli 2010 sudah masuk proyek. "Jalan itu akan dijadikan jalan poros lintas Lubuklinggau Selatan I," kata Musatadi.
Ia menambahkan mudah-mudahan saja jalan tersebut segera diperbaiki guna kenyamanan masyarakat juga. "Terutama warga yang memiliki kendaraan," jelasnya.(05)

Pagi Ini, Pembukaan Pembinaan Jurnalistik untuk Wartawan

0 komentar
MUSI RAWAS–Direncanakan pagi ini (Senin, 17/5) berlangsung pembukaan acara pembinaan jurnalistik untuk wartawan diadakan Bagian Humas Setda Mura di Hotel Sempurna Lubuklinggau, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Pembinaan jurnalistik diikuti 40 wartawan media cetak lokal dan nasional yang bertugas di Kabupaten Mura, akan dibuka secara resmi oleh Bupati Mura, H Ridwan Mukti diwakili
Asisten II, Amro Musni Bemban pada pukul 08.30 WIB. Setelah acara pembukaan selesai maka para peserta akan mengikuti materi pelatihan dari narasumber berasal dari Jakarta.
Kabag Humas Setda Mura, Syahfaz Ratu PN dikonfirmasi melalui salah seorang panitia, Herianto menjelaskan persiapan menjelang acara pembukaan pembinaan jurnalistik itu sudah matang. "Sekarang tinggal pelaksanaannya saja karena kita sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan tepat. Kita harap acara semacam ini bermanfaat bagi para jurnalis yang bertugas di Kabupaten Mura sehingga wawasan mereka makin bertambah," jelas Herianto, tadi malam.
Heri juga membenarkan para peserta ini sebelumnya sudah mendaftarkan diri ke panitia pelaksana, dan mereka juga mendapatkan fasilitas disiapkan panitia, misalnya tas yang sudah dibagikan kemarin sore kepada peserta.
Ia menambahkan pihaknya juga mengadakan lomba penulisan untuk wartawan dengan tema bebas tetapi sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan panitia pelaksana. "Karya para wartawan kami terima terakhir pada 26 Mei 2010 pada pukul 12.00 WIB. Dan bagi para pemenang akan mendapatkan hadiah menarik disiapkan panitia pelaksana," jelas Herianto.(01)

Hama Tikus Serang Sawah Petani Karang Ketuan

0 komentar
KARANG KETUAN–Hama Tikus kembali dikeluhkan petani. Sekarang giliran petani di Kelurahan Karang Ketuan, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, merasa dirugikan dengan serangan hama Tikus ke areal sawah milik mereka.
Darsih (50), salah seorang petani Kelurahan Karang Ketuan kepada wartawan koran ini Minggu (16/5) mengatakan, tanaman padi yang ditanam kerap diserang Tikus sehingga banyak hasil padi menjadi rusak.
Ia menambahkan serangan tikus setiap tahun terjadi pada musim tanam. Padahal pencegahan maupun obat sering dilakukan petani guna mengantisipasinya. "Tahun lalu setengah hektar sawah hanya menghasilkan 10 karung Gabah Kering Panen (GKP). Kalau normal setengah hektar bisa mencapai 15 karung hingga 20 karung GKP," jelas Darsih.
Masih kata Darsih untuk panen ini belum tahu hasilnya. Tetapi ciri-ciri serangan tikus sudah ada dengan banyak padi mereka menjadi rusak. "Tetapi tidak separah pada tahun lalu," keluh Darsih.
Lanjut Darsih, untuk antisipasi dari pemerintah, penyuluh pertanian sudah ada, tetapi tetap saja masih banyak padi yang diserang tikus. "Selain tikus, penyakit makan malam merusak tanaman padi," ungkapnya.
Sementara itu, Wartiman petani yang sama juga mengeluh tikus sering memakan padi miliknya. "Saya sudah banyak memberikan racun tikus tetapi masih saja tikus bandel merusak padi milik saya," tambahnya.
Ia menyatakan dibandingkan tahun lalu serangan tikus itu sedikit berkurang. "Setiap pengarahan dari penyuluh sering kami penuhi guna mengantisipasi serangan Tikus tersebut. Mudah- mudahan tidak separah tahun lalu hasil panen ini," paparnya.
(05)

Lima Kecamatan Terapkan Program Desa Siaga

0 komentar
Masuk Kategori Baik
MUSI RAWAS–Pembentukan program Desa Siaga di Kabupaten Musi Rawas tahun 2010 dari jumlah desa dan kelurahan sebayak 277, sudah terealisasi dan berjalan dengan baik.
Desa siaga yang sudah berjalan dengan baik terdapat di lima desa, yaitu Desa A Widodo Kecamatan Tugumulyo, Sumberkarya Kecamatan STL Ulu Terawas, Simpang Semambang Kecamatan Tuah Negri, Sadarkarya Kecamatan Purwodadi, dan Kelurahan Purwodadi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mura, Harun Sohar melalui Kasi Program Kesehatan (Promkes), Lumbab didampingi Staf Promkes, Dewi kepada koran ini Sabtu (15/5) mengatakan, lima desa siaga yang sudah berjalan dengan baik bagunannya sudah banyak di seting.
Dwi menambahkan, selain dari lima desa tersebut sejumlah desa lainnya sudah menjalankan program tersebut dengan maksimal. "Desa siaga dibentuk dari tahun 2006 tujuanya untuk memberdayakan masyarakat agar mau hidup sehat," kata Dwi menyebutkan, diantaranya Desa Siaga adanya Upaya Kesehatan Berbasis desa, seperti adanya puskesdes, karena salah satunya desa siaga harus memiliki Peskedes dan bidan desa dibantu dua kader kesehatan desa yaitu pengurus Desa Siaga dan Forum Desa Siaga.
Lanjutnya tujuan dari ini Desa Siaga untuk mengurangi angka kematian ibu, laporan terhadap adnya penyakit di masyarakat desa. "Dan dibentuknya Desa Siaga untuk kelahiran sudah dapat lari kebidan desa,"ungkap Dewi.
Mengenai masalah kesehatan prioritas dalam desa siaga, diataranya Pasangan Keluarga Berencana (KB) pda usia subur, pemeriksaan kesehatan, persalianan oleh tenaga kesehatan, persalinan pasca kesehatan, penyakit kesehatan bayi dan balita, gizi Ibu dan balita.
Dwi menyatakan adapun penanganan penyakit di masyarakat desa diantaranya penyakit Flu Burung, Pnemonia, diare, demam berdarah, malaria, campak, TB paru-paru, dan gizi buruk. "Untuk penyakit pada tahun 2009 yang paling dominan di masyarakat yaitu penyakit Cikungunya," papar Dwi.
Dwi menambahkan tahun 2010, kegiatan Desa Siaga didampingi oleh fasilitas tingkat Puskesmas. "Di Puskesmas juga bagian penanganan untuk desa siaga," jelas Dwi.(05)

Jumat, 14 Mei 2010

Bupati Minta Sekdes Bekerjasama dengan Kades

0 komentar
MUSI RAWAS–Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti minta kepada setiap Sekretaris Desa (Sekdes) yang diangkat menjadi PNS dapat meningkatkan kinerjanya. Pasalnya para Sekdes ini memiliki beban dan tanggung jawab lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Pernyataan ini dikatakan Bupati Mura saat melantik dan mengambil sumpah para 48 Sekdes di Auditorium Pemkab Mura, Rabu (12/5). Bupati menambahkan, kepada Sekdes yang resmi diangkat menjdi PNSD untuk dapat meningkatkan kinerja saat bertugas. Serta dapat bekerja sama dengan kepala desa dan perangkat desa lainya guna melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat desa," harap Ridwan.
Untuk diketahui, pengangkatan 48 orang Sekdes menjadi PNS berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Dan, ditindaklanjuti dengan Perda Nomor 43 Tahun 2007 tentang persyaratan dan tata cara pengangkatan Sekdes menjadi PNSD tanpa melalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dengan memperhatikan pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor : 45 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa Sekdes diangkat dengan sah sampai tanggal 15 Oktober 2010. serta masih melakukan tugas sampai dengan berlakunya peraturan pemerintah ini. Sekdes itu diangkat menjadi PNS jika sudah memenuhi ketentuan telah telah ditetapkan pemerintah.
(05)

Harga Sawit Relatif Stabil

1 komentar
MUSI RAWAS–Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kabupaten Musi Rawas, relatif stabil. Kendati ada fluktuasi (Turun naik harga), tetapi tidak terlalu signifikan. Kini harga TBS sawit ditingkat KUD berkisar Rp 1.313 per kilogram.
Manansyah (41), petani sawit di Kecamatan Karangjaya mengatakan seiring dengan stabilnya harga sawit, kini petani sudah mulai bergairah dalam bekerja. "Akhir 2009 lalu, harga sawit anjlok hingga Rp 300 perkilogram, dan petani sangat terpuruk. Namun belakangan ini harga sudah agak membaik dan relatif stabil kendati tidak sebaik harga saat sebelum anjlok yang mencapai Rp 2.000 lebih per kilogram," papar Manansyah kepada wartawan koran ini, Rabu (12/5).
Dijelaskan Manansyah, sekarang petani mulai melakukan pemupukan karena sudah memasuki musim kemarau. Jika musim hujan, petani kesulitan melakukan pemupukan, karena pupuk yang ditebarkan akan hanyut terbawa air hujan.
"Hanya saja musim hujan periode kali ini agak lama, sehingga berpengaruh terhadap produksi, akibat sawit mengalami turun harga. Biasanya saat kemarau, tapi kali ini juga terjadi di musim hujan. Akibatnya penurunan produksi bisa mencapai 50 persen dibandingkan normal," jelas Manansyah.(05)

Jalan Kolonel Atmo Berlubang

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Sejumlah masyarakat yang tinggal di Jalan Kol Atmo Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubulinggau Barat I, mengeluhkan kerusakan jalan di kawasan tersebut. Soalnya jalan Kol Atmo dengan panjang lebih kurang 1 KM tersebut dalam kondisi memprihatinkan.
Selain kerusakan jalan juga kondisinya berlubang hingga membuat pengendara motor dan mobil menjadi mesti berhati-hati saat mengendarai di sana. Salah seorang warga Bas, menyayangkan sekali kondisi jalan Kol Atmo memprihatinkan sekali hingga mereka yang tinggal di sana merasa dirugikan dengan sarana jalan yang buruk tersebut. "Jalan rusak itu sudah lama sekali dan belum juga diperbaiki kontraktor. Lihat saja sendiri jalan dari Kol Atmo hingga menuju Kelurahan Sukajadi sekarang ini sudah buruk sekali, banyak bagian jalan itu berlubang hingga pengendara motor maupun mobil mesti hati-hati saat mengendarai kendaraannya di sana," kata Bas, baru-baru ini.
Ia mewakili warga setempat sangat berharap agar Pemkot Lubuklinggau melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) memerhatikan keluhan masyarakat yang bermukim di sana. "Agar jalan raya di sini menjadi mulus, dan kami tidak khawatir terjadi lakalantas bisa menyebabkan pengendara mengalami luka-luka," papar Bas.
Ditambahkan Bas, ada baiknya tim Pemkot Lubuklinggau melakukan survey ke lokasi jalan yang memang rusak disebabkan sering dilalui truk bermuatan berat. Sehingga apa yang disampaikan dirinya ini memang benar adanya, tanpa direkayasa. "Masyarakat di sini telah menjalankan kewajibannya melunasi PBB, dan sekarang mereka menuntut agar sarana jalan juga dapat diperbaiki," harap Bas.(01)

Penyakit "Makan Malam" Serang Pertanian Ekamarga

0 komentar
EKAMARGA–Cukup banyak hama penyakit padi menyerang pertanian, selain hama Tungro, Tikus dan lainya, kini petani keluhkan tanaman padi banyak terserang penyakit "Makan Malam" yaitu sejenis Semut. Akibat serangan hama itu membuat isi padi menjadi hampa (Kosong).
Sunarto, petani Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuklinggau utara II yang kebetulan sedang panen padi, Rabu (12/4) mengatakan, hasil panen tahun ini lumayan bagus dibandingkan tahun lalu. "Hanya saja tahun ini banyak terserang penyakit "makan malam" itu," katanya.
Ia mengakui penyakit "makan malam" ini sejenis semut, sehinga padi IR 64 yang ditanamnya hasil padinya menjadi hampa. "Karena penyakit tersebut sering mengisap sari pati dari tanaman padi," kata Sunarto.
Lanjut Sunarto, penyakit "makan malam" hampir setiap musim hanya untuk tahun ini sedikit lebih bayak. Kalau tahun lalu serangan terbesar paling dominan yaitu tikus sehingga mereka mengalami gagal panen. "Dari sawah satu hektar hanya menghasilkan 17 karung Gabah," imbuhnya.
Sementara itu, Hariadi petani Desa Karyadadi, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas mengatakan setiap musim tanam kendala petani masalah hama Tungro dan Tikus masih sering dirasakan mereka. "Musim tanam sekarang ini serangan tungro sudah terlihat dari ciri-cinya, terlihat warna padinya merah," ungkapnya.
Hariadi menambahkan antisipsi serangan tungro dan tikus sudah sering ada pengarahan dari pemerintah, maupun dinas pertanian. "Serangan tungro harus ganti varitas dengan yang tahan terhadap Tungro. Kita juga diberitahu jika petanian Kecamatan Purwodadi termasuk daerah endemis Tungro," jelas Hariadi.(05)

Rabu, 12 Mei 2010

Harga Karet Turun, Petani Mengeluh

0 komentar
MEGANG SAKTI–Para petani karet di Kecamatan Megang Sakti keluhkan harga karet mulai turun. Lima hari sebelumnya harga jual bahan sintetis itu Rp 12 Ribu/KG turun dratis menjadi Rp 9 Ribu/KG.
Ahmad, salah seorang petani karet asal Desa Tegal Sari, kepada wartawan koran ini Selasa (11/4) mengatakan, sudah satu minggu ini karet mulai turun. Dan penurunan harga jual itu terjadi setiap hari secara bertahap.
Menurut Ahmad, harga karet biasa dia Rp 12 ribu/KG, turun Rp 11 ribu/KG, terus turun kembali Rp 10 ribu sampai sekarang Rp 9 ribu/KG. "Turunya harga karet diduga permainan pihak pool karet,"kata Ahmad.
Ahmad menambahkan, turunnya harga jual karet menjadi masalah para petani karet, apalgi sekarang mau memasuki musim kemarau. "Di musim kemarau getah karet akan berkurang," ucap Ahmad.
Sadar, petani karet asal Desa L sidoharjo Kecamatan Tugumulyo juga mengeluhkan turunnya harga jual karet, sudah berjalan hampir satu pekan ini. Sebelumnya harga jula karet mencapai Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu/KG, sekarang turun sampai Rp 9 ribu.
Sadar menambahkan dengan turunya harga karet ini mulai dikeluhkan para petani karet, karena khawatir, harga jual karet di tingkat peda di pedesaan sampai Rp 3.000 hingga Rp 5.000/KG. "Sampai harga karet tersebut hanya mencapai Rp 5 sampai Rp 3 ribu/KG,"ucap Sadar.
Ditambahkan Sadar, kalau harga jual karet turun sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Apalagi sekarang akan mendekati musim kemarau, bisa mempenguruhi getah karet juga, karena kalau musim kering atau getah sedikit kurang lancar," jelas Sadar.
(05)

Sambut Harganas, BKKBN akan Gelar Pelayanan Gendri

0 komentar
MUSI RAWAS–Guna memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), Badan Koordinator Kelurga Berencana (BKKBN) Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan memberikan pelayanan Generasi Berencana (Gendri) sekaligus pemutaran film KB.
Kepala Dinas BKKBN Jemain melalui Kepala Bidang (Kabid) data dan perencanaan Ahmad Farhan kepada wartawan koran ini, Selasa (11/4) mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan pada 15 Mei 2010, di Desa Marga Makmur Kecamatan Mura Lakitan. Ditambahkannya, tujuan dari pelaksanaan kegiatan itu untuk memotifasi masyarakat, agar mengetahui pentingnya melaksanakan KB. "Sekaligus mensyosilisasikan tujuan dari Gendri,"kata Ahmad Farhan.
Selain melaksanakan pelayanan KB, pada malam harinyakata Farhan, akan dilakukan pemutaran Film perencanaan ber KB. Dalam film tersebut menggambarkan, bagaimana masyarakat berencana untuk memiliki anak. Tunjuannya untuk memotifasi semangat masyarakat terhadap waktu perencanaan untuk memiliki anak. "Karena setiap keluarga harus mempunyai Planing (perencanaan kedepan)"ucap Farhan.
Masih kata Farhan, kegiatan ini sesuai dengan program BKKBP Pusat dan juga merupakan salah satu program Bupati Mura. "Dalam kegiatan ini nanti insya Allah akan dibuka langsung oleh Bupati Mura, Ridwan Mukti" ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut juga akan dilakukan pemberian penghargaan terhadap Bidan KB yang berprestasi. Diataranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga usia Lanjut (Lansia ) (BKL). "Dan juga dihadiri para Penyuluh BKB, Kepala Unit Pelaksana Teknis Keluarga Berencana (KUPTKB) sekabupaten Mura,"jelasnya.(05)

Warga Muara Megang Dambakan Jalan Bagus

0 komentar
MEGANG SAKTI–Permasalahan jalan rusak sering di keluhkan Masyarakat Kecamatan Megang sakti, kini warga Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti Keluhkan Jalan poros yang lebarnya 5 sampi 6 meter rusak akibat di laluinya mobil pengakut Sawit.
Sismedi warga Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti kepada wartawan koran ini, Selasa (11/4) mengatakan, jalan rusak akibat sering dilalui mobil truk pengakut sawit sehingga jalan hancur dan susah untuk dilewati.
Sismedi menambahkan, dengan kondisi jalan seperti itu, membuat masyarakat terutama yang berkendaraan sulit untuk dapat melewati jalan tersebut. "Apalagi kalau musim hujan, jalan itu tidak dapat dilewati kendaraan sama sekali,"kata Sismedi.
Ditambahkannya, yang menjadi kendala masayarakat yang mau kerja ataupun pergi belanja ke pasar tidak bisa cepat kalau keadaan jalanmya rusak, sebetulnya warga sangat keinginan menyetop mobil sawit tersebut hanya warga takut. Sebenarnya sudah mendapatkan izin atau belum dari pemerintah,"ucap Sismedi.
Sismedi mengaharapkan kalau ko jalan segera diperbaiki untuk kenyamanan masyarakat pengguna jalan, dan juga agar lebih maju dalam mengembangkan akses perekonomian desa ini. "Dan masyarakat Kecamatan Megang sakti,"ungkap Sismedi.
Masalah ini sering di ajukan melalui kepala desa untuk segera mengajukan perbaikan demi kenyaman masyarakat. Dari keluhan masyarakat sebagian desa sudah ada tanggapan pemerintah untuk memperbaiki jalan. "Hanya belum sampai ke desa ini,"jelas Sismedi.
Sismedi mengharapkan agar pemerintah segera benar-benar dapat memperbaiki jalan bukan hanya Desa Mura Megang tetapi seluruh akses jalan yang rusak di Kecamatan Megang sakti dan sekitarnya. "Untuk kemajuan perekonomian Kabupaten Mura," pungkasnya.(05)

Selasa, 11 Mei 2010

Aksi Kebut-kebutan Dijadikan Ajang Judi

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Aksi balapan liar sepeda motor di Jalan Lingkar Utara Kelurahan Siring Agung meresahkan warga. Aksi ini sering dilakukan sekelompok pemuda setiap Minggu bahkan ada beberapa oknum yang memanfaatkan momen ini menjadi ajang perjudian.
"Kami berharap polisi dapat menindak tegas para pemuda yang selalu kebut-kebutan itu" kata Ferdi, salah seorang pengguna jalan di lokasi balap liar, kemarin.
Menurut dia, para pemuda yang ugal-ugalan tersebut tidak memikirkan bahaya yang timbul. Mereka hanya tahu kesenangan yang bisa berakibat fatal yakni kematian.
"Balapan liar itu sering kali menjadi ajang taruhan dan judi bagi pemuda untuk menunjukan kehebatan dan kebolehan masing-masing dalam berkendara sepeda motor,"jelasnya.
Balapan liar ini, sambung dia, disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua, pihak sekolah dalam memberikan pembinaan kepada pemuda dalam hal tertib lalu lintas. "Awalnya kebut-kebutan ini hanya sekedar balapan biasa saja. Namun lama-kelamaan, berkembang menjadi ajang taruhan dan unjuk kekuatan untuk membuktikan kehebatan, keahlian dalam mengendarai roda dua ditambah dengan pertumbuhan masa remaja atau biasa disebut anak baru gede (ABG) ini masih mementingkan "ego" mereka sendiri,"bebernya.
Sementara salah seorang pelaku aksi kebut-kebutan yang tidak mau disebut namanya mengaku mereka tidak mampu untuk menjadi pembalap sebenarnya karena faktor biayanya. "Kami terpaksa menyalurkan hobi di sini dijalan raya,"ungkapnya.
Terpisah, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Ferdinand Heryanto melalui Kasat lantas, AKP Ferdinand saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik dengan pemerintah desa dan Polsek terdekat agar dapat diambil tindakan tegas terhadap pelaku aksi tersebut. "Kami sudah melakukan penyuluhan tentang pentingnya kesadaran akan tertib lalu lintas kepada masyarakat,"ujarnya.(mg.02)

Manajemen PT.DAL Harus Perhatikan Keakuratan Data Lahan

0 komentar
MUARA LAKITAN–Kepala Desa Semangus Baru, Kecamatan Muara Lakitan, Eduar M Dina mengiatkan Manajemen PT Daya Agro Lestari (DAL) agar lebih mengutamakan keakuratan data terhadap lahan yang akan diganti rugi. "Pihak perusahaan perkebunan yang akan berinvestasi di Desa Semangus Baru, harus memperhatikan dan melakukan pengecekan secara akurat. Tujuannya agar ganti rugi lahan tepat sasaran, sehingga tidak menimbulkan sengketa dikemudian hari," kata Eduar M Dina, kepada wartawan koran ini, Senin (10/4).
Menurut Eduar, berdasarkan pengalaman selama ini, banyak kasus sengketa lahan muncul antara warga dengan pihak perusahaan dipicu adanya tumpang tindih kepemilikan lahan. Artinya bila salah satu pihak sudah menerima ganti rugi, muncul lagi pihak lain yang juga mengaku sebagai pemilik lahan yang sah.
"Selain harus teliti soal ganti rugi, juga harus diperhatikan mengenai CSR. Kesejahteraan masyarakat lokal harus diperhatikan, libatkan mereka menjadi tenaga kerja,"saran Eduar.
Sekedar informasi, sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Muara Lakitan direncanakan bakal menjadi kawasan perkebunan sawit PT DAL. Sebelumnya, Manager Perencanaan PT DAL, Faisal Indrianto mengatakan, pihaknya sepakat dengan saran tersebut. Menurut Faisal, perusahaan tentunya akan melakukan pengecekan secara teliti mengenai kepemilikan lahan yang akan dijadikan kebun sawit di Kecamatan Muara Lakitan tersebut.
"Persoalan lahan ini memang sangat penting, dan saran dari Kades Semangus Baru sangat kami perhatikan. Pertama kami akan cek dokumen kepemilikannya. Setelah itu, kita akan terjun langsung ke lapangan melakukan pengecekan, termasuk mengenai batas-batasnya. Jika semua sudah final, baru kita lakukan ganti rugi," katanya.
Dijelaskannya, Mei 2010 ini, pihaknya segera melakukan pembebasan lahan di lokasi yang akan dijadikan kebun sawit. Tahap pertama, pembebasan lahan dilakukan untuk lokasi pembibitan. "Setelah itu, secara bertahap kami akan ganti rugi keseluruhan, sesuai dengan HGU yang kita punya, yaitu 9.300 hektar,"terangnya.
(05)
0 komentar
MUSIRAWAS–Pengakatan Seketaris Desa (Sekdes) tahap III mencapai 44 orang. Pengangkatan Sekdes tahap III ini merupakan yang terakhir di pada 2010 sisa dari pengangkatan tahap I, berjumlah 86 orang dan tahap II berjumlah 67 orang.
Kepala Badan Pembedaya Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Miftah Joni melalui Seketaris BPMPD Ali Karnizun didampingi Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Yulias Adi, mengatakan dalam hal pengangkatan Sekdes, BPMPD hanya perpanjangan tangan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) masalah kelengkapan berkas. Dikatakannya pengangkatan Sekdes langsung dari Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), menyerahkan ke Bupati Mura lalu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Hal ini sesuai dengan Pemendagri No.45 dan 50 tahun 2007.
Ditambahkannya, untuk pemilihan pengakatan Sekdes, dari Tata Pemerintahan (Tapem) mengimput data Kantor Desa di Kabupaten Mura. Tujuannya untuk mengetahui apakah Sekdes yang diajukan memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau tidak . "Setelah itu data tersebut dikirim ke BKN. "Ini secara bertahap tidak sekaligus,"ucap Yulias.
Masih kata Yulias, jika Sekdes yang diajukan pengangkatan tersebut hanya memiliki ijazah SD atau SMP harus melaksanakan penyetaraan tingkat SMA. "Dan seandainya Sekdes berijazah SI golongannya tetap kembali II A,"jelasnya.(05)

Senin, 10 Mei 2010

Serangan Tikus Meresahkan Petani Rejosari

0 komentar
PURWODADI–Serangan hama tikus terus menjadi masalah dalam pertanian. Kini dirasakan petani Desa R Rejosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Yanto warga Desa Rejosari mengatakan bahwa pada masa tanam ini kendala hama sering dirasakan berupa serangan tikus dan ini hampir setiap tahun menyerang tanaman padi.
"Selain serangan hama tikus kendala dialami petani Desa Rejosari berupa walang sangit. Akibat serangan hama ini membuat padi banyak rusak. Bahkan banyak petani mengalami gagal panen," kata Yanto.
Lanjut Yanto, untuk panen tahun 2009 dari 1 Hektar sawah miliknya hanya menghasilkan 16 karung gabah. Padahal ia sering memberi obat atau racun tikus agar hama itu lenyap. Tapi tikus itu selalu saja masih ada. "Sedangkan kalau walang sangit akibat padinya itu tidak berisi atau kosong," papar Yanto.
Permasalahan, menurut Yanto, sekarang sudah menjadi perhatian dari pemerintah, baik dari penyuluh pertanian, maupun Dinas Pertanian. "Kita sekarang sering mengadakan pertemuan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Dari sini sering dilakukan sharing atas permasalahan pertanian," tambah Yanto.
Biasanya kalau serangan wereng itu dilihat varitasnya jika terserang, kata dia, harus diganti dengan varietas yang tahan wereng. "Untuk di Rejosari sebagian sudah ada yang menggunakan varietas tahan wereng yaitu varietas Bandoyudo," jelas Yanto.
Terpisah, Suratin petani Kelurahan Sumberharta, Kecamatan Sumberharta, juga mengeluh tanaman padi sering diserang hama tikus. "Sekarang sudah memasuki pertengahan tanam dan banyak serangan tikus membuat tanaman rusak hingga mati," keluh Suratin.
Ia menambahkan untuk panen sekiatar dua bulan lagi dikhawatirkan hasilnya gagal seperti tahun lalu. "Untuk setengah hektar sawah hasilnya hanya 10 karung gabah saja. Mudah-mudahan tahun ini tidak terulang gagal panen," jelas Suratin, kemarin.(05)

92 Pelajar Ikuti Lomba Lukis dan Puisi

0 komentar
MUARA BELITI–Memeriahkan HUT ke-67 Kabupaten Musi Rawas (Mura) serta hari lingkungan hidup se-Dunia, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Mura menggelar lomba lukis dan baca puisi, Sabtu (8/5).
Jumlah peserta lomba Lukis dan baca puisi mencapai 92 orang, terdiri dari siswa siswi SMA, SMP, dan murid SD se-Kabupaten Mura. Tema kegiatan lomba tersebut "Lingkunganku Masa Depanku."
Kepala BLHD Kabupaten Mura, Usman Mustopa kepada wartawan koran ini mengatakan, tujuan diadakan lomba baca lukis dan puisi untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup kepada generasi muda sejak dini.
"Selain itu untuk memudahkan kita untuk peduli terhadap lingkungan akan menanggulangi kelangsungan hidup manusia. Serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran lingkungan hidup," kata Usman Mustopa.
Usman menambahkan adapun tim juri dari pada lomba ini berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mura, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mura.
"Untuk juara I dan II dari masing-masing lomba akan diikutsertakan pada lomba yang sama tingkat Propinsi Sumatara Selatan (Sumsel) di Palembang akan berlangsung pertengahan Mei 2010," jelas Usman Mustopa.(05)

Lomba Mewarnai Yayasan Darussalam Sukses

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Yayasan Darussalam Kota Lubuklinggau mengadakan lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak dan Raudatul Anfal (RA). Kegiatan itu dilaksanakan di halaman MTs Darussalam, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Sabtu (7/5).
Acara itu dibuka oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Lubuklinggau, Saidi diikuti 199 peserta dari TK/RA se-Kota Lubuklinggau, memperebutkan hadiah menarik disediakan panitia pelaksana. Kegiatan lomba mewarnai merupakan kerjasama antara Yayasan Darussalam dengan PT Erlangga dan Tuperware berlangsung sukses. Hadir pada acara pembukaan tersebut, Kepala MTs Darussalam Lubuklinggau, H Zazili Taha, para guru serta orang tua para peserta yang mendampingi anak-anaknya mengikuti lomba mewarnai tersebut.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Lubuklinggau, Saidi menjelaskan bahwa lomba mewarnai diadakan Yayasan Darussalam itu dapat meningkatkan kreatifitas dari para anak-anak untuk menggali potensi dimilikinya di bidang seni mewarnai. "Kreatifitas anak akan berkembang dengan mengikuti lomba mewarnai diadakan Yayasan Darussalam karena mereka dilantih dapat mengembangkan bakat yang dimiliki sejak kecil. Salah satunya dengan mengikuti lomba mewarnai ini," papar Saidi.
Sedangkan, Kepala MTs Darussalam, Zazili Taha juga menyatakan bahwa lomba mewarnai ini tak lain untuk mengembangkan bakat dimiliki anak-anak TK/RA agar tetap kreatif sehingga menghasilkan karya yang baik. Pihaknya berharap lomba mewarnai ini menjadi ajang yang baik untuk anak-anak tersebut mengembangkan bakat dimilikinya.(01)

Kecamatan Sumberharta Adakan Sunatan Massal

0 komentar
SUMBERHARTA–Memeriahkan hari jadi Kabupaten Musi Rawas ke-67, pihak Kecamatan Sumberharta bekerjasama dengan Puskesmas Sumberharta mengadakan sunatan massal, diikuti 113 anak dari keluarga tidak mampu.
Camat Sumberharta, Burlian kepada koran ini, Minggu (9/4) mengatakan bahwa sunatan massal itu diadakan menyambut hari jadi Kabupaten Mura sekaligus mambatu masyarakat yang kurang mampu.
Burlian menambahkan selain dilaksanakannya sunatan massal juga berlangsung gelar kesenian, seperti kuda lumping dan Reog Ponorogo. Pada siang harinya dimeriahkan pesta rakyat diselenggarakan Pemkab Mura.
Pesta rakyat diadakan di lapangan sepakbola Desa Sumbersari dihibur artis dangdut Ibukota, Iis Dahlia dan Benigno Aquino disambut gembira masyarakat. Penampilan pertama dibuka Benigno dengan beberapa lagu andalannya sehingga membuat masyarakat terhibur. Setelah menyayikan lagu kedua Benigno menarik sejumlah penonton naik keatas panggung dengan mengajak bernyanyi bersama. Ia juga memberikan pertanyaan dan bagi yang bisa menjawab mendapatkan hadiah dari album miliknya.
Setelah beberapa lagu yang dinyayikan Benigno tampil Iis Dahlia. Penampialan Iis disambut meriah para penonton dan gayanya juga tidak kalah dengan Benigno. Setelah lagu kedua Iis menarik salah satu penoton untuk ikut benyayi, setalah menyayikan laku yang keempat, Iis Dahlia menari mengajak Bupati Mura, Ridwan Mukti dan Kapolres Mura, AKPB Imam Syachroni ikut bergoyang bersamanya di atas pentas.
Pesta rakyat ini di hadiri Bupati Mura Ridwan Mukti beserta Lily Martiani Maddari, Kapolres Mura AKBP Imam Syachroni beserta Kaur Bin Op, AKP Ricad, Asisten IV Basri Soni, pejabat Pemkab Mura, Camat Sumberharta, Burlian, dan masyarakat setempat.
Dalam pesta rakyat diadakan acara pemotongan tumpeng oleh Bupati Ridwan Mukti sebagai hari jadi Mura ke 67. Potongan tumpeng pertama diserahkan kepada kepada tokoh adat, pemuda dan wanita.(05)

Jumat, 07 Mei 2010

Lampu Jalan di Tugumulyo Belum Difungsikan

0 komentar
TUGUMULYO–Masyarakat Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura kembali mempermasalahkan lampu jalan di sepanjang jalan utama belum difungsikan. Padahal warga sangat membutuhkan penerangan pada malam hari karena saat melintas di jalan itu kondisi jalan gelap hingga rawan kecelakaan lalu lintas. Terlebih lagi kondisi jalan sudah banyak berlubang.
Salah seorang warga, Yanto, yang tinggal di Desa A Widodo, Kecamatan Tugumulyo kepada wartawan koran ini Kamis (6/4) mengatakan, lampu jalan sepanjang Kecamatan Tugumulyo kira-kira sudah satu tahun padam. Ini juga sudah beberapa kali mengusulkan ke PT PLN agar dapat menyala.
Ia menambahkan, masyarakat Tugumulyo sangat berharap lampu jalan bisa menyala guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bagi pengendara motor hingga mobil saat melintas di jalan itu pada malam hari. "Karena banyak motor pada malam hari yang kebut-kebutan tanpa ada lampu, kalau tidak hati-hati bisa kecelakaan," kata Yanto.
Yanto menambahkan, untuk Kecamatan Tugumulyo masyarakat sudah ramai, lebih manfaat kalau lampu jalan dapat dihidupkan agar lebih bermanfaat bagi masayarakat.
Staf Kantor Jaga PT PLN Tugumulyo Ranting Muara Beliti, M Yunus mengatakan warga sudah ada yang melaporkan masalah lampu jalan tetapi masalah lampu jalan bukan wewenang pihaknya. "Tetapi dari Pemkab Mura atau Dinas Pertambangan dan Energi. Dan PLN hanya menyalurkan energi saja," kata Yunus.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Migas dan Energi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Mura, Krisna Ansori membenarkan belum menerima laporan warga mengenai lampu jalan Tugumulyo belum dihidupkan. Belum menyalanya lampu jalan karena pihak kontraktor melaksanakan pemasangan jaringan lampu itu belum menyetor biaya ke PLN.(05)

Pembangunan Kios-Los Pasar Modern Mulai 10 Mei

0 komentar
Peminat Bisa Hubungi Pengelola
LUBUKLINGGAU–Pasar modern bakal dibangun Koperasi Ponpes Al Furqon Lubuklinggau, sudah mendapatkan perhatian dari masyarakat khususnya para pedagang. Terbukti meski pembangunan kios dan los pasar baru akan dibangun pada 10 Mei 2010 ini tetapi sudah banyak yang memesan kepada pengelola pasar modern.
Hal ini dikatakan Kepala Koperasi Ponpes Al Furqon, H Wahyudin yang dihubungi koran ini, Kamis (6/5). "Alhamdulillah, sudah banyak calon pedagang menghubungi saya untuk memesan kios dan los yang akan kami sediakan di pasar modern Kelurahan Nikan Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Ada juga yang bertanya tentang kios dan los tersebut baik itu ukuran hingga letaknya di kawasan pasar modern tersebut," kata Wahyudin.
Ia mengingatkan jika ada pedagang ingin memesan kios dan los dapat menghubungi pihaknya di Koperasi Ponpes Al Furqon di RT 02 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. "Kita akan memberikan penjelasan seputar biaya sewa dari kios dan los akan dibangun mulai 10 Mei di kawasan pasar modern tersebut. Baik itu soal harga hingga denah dari pasar modern dan balai pertemuan UKM," papar Wahyudin yang menyebutkan, ukuran kios bakal dibangun 2x3 meter persegi. Sedangkan ukuran los 1,5x2 meter persegi dengan posisi berada di kawasan pasar modern tersebut. "Pengelola pasar menyiapkan 66 kios serta 120 los untuk para pedagang. Di sini nanti mereka bisa berjualan bermacam-macam dagangan mulai dari sayur-sayuran hingga barang kelontongan," paparnya.
Soal berapa harga sewa serta ketentuan lainnya, Wahyudin minta agar datang saja ke kantor Koperasi Ponpes Al Furqon setiap jam kerja karena calon pemesan akan mendapatkan penjelasan seputar sewa menyewa kios maupun los tersebut. Lanjut dia, pengelola pasar modern akan menjelaskan dengan detil untuk masa sewa hingga penjelasan lainnya.(01)

Pembangunan Kios-Los Pasar Modern Mulai 10 Mei

0 komentar
Peminat Bisa Hubungi Pengelola
LUBUKLINGGAU–Pasar modern bakal dibangun Koperasi Ponpes Al Furqon Lubuklinggau, sudah mendapatkan perhatian dari masyarakat khususnya para pedagang. Terbukti meski pembangunan kios dan los pasar baru akan dibangun pada 10 Mei 2010 ini tetapi sudah banyak yang memesan kepada pengelola pasar modern.
Hal ini dikatakan Kepala Koperasi Ponpes Al Furqon, H Wahyudin yang dihubungi koran ini, Kamis (6/5). "Alhamdulillah, sudah banyak calon pedagang menghubungi saya untuk memesan kios dan los yang akan kami sediakan di pasar modern Kelurahan Nikan Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Ada juga yang bertanya tentang kios dan los tersebut baik itu ukuran hingga letaknya di kawasan pasar modern tersebut," kata Wahyudin.
Ia mengingatkan jika ada pedagang ingin memesan kios dan los dapat menghubungi pihaknya di Koperasi Ponpes Al Furqon di RT 02 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. "Kita akan memberikan penjelasan seputar biaya sewa dari kios dan los akan dibangun mulai 10 Mei di kawasan pasar modern tersebut. Baik itu soal harga hingga denah dari pasar modern dan balai pertemuan UKM," papar Wahyudin yang menyebutkan, ukuran kios bakal dibangun 2x3 meter persegi. Sedangkan ukuran los 1,5x2 meter persegi dengan posisi berada di kawasan pasar modern tersebut. "Pengelola pasar menyiapkan 66 kios serta 120 los untuk para pedagang. Di sini nanti mereka bisa berjualan bermacam-macam dagangan mulai dari sayur-sayuran hingga barang kelontongan," paparnya.
Soal berapa harga sewa serta ketentuan lainnya, Wahyudin minta agar datang saja ke kantor Koperasi Ponpes Al Furqon setiap jam kerja karena calon pemesan akan mendapatkan penjelasan seputar sewa menyewa kios maupun los tersebut. Lanjut dia, pengelola pasar modern akan menjelaskan dengan detil untuk masa sewa hingga penjelasan lainnya.(01)

Lomba Lukis dan Puisi Meriahkan HLH

0 komentar
MUARA BELITI–Menyambut peringatan hari lingkungan hidup (HLH) se-dunia tingkat Kabupaten Musi Rawas (Mura), maka Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Mura bakal mengadakan lomba melukis serta puisi untuk pelajar SD, SMP, SMA se-Kabupaten Mura di kantor BLHD di kawasan Agropolitan Centre Kecamatan Muara Beliti.
Kepala BLHD Kabupaten Mura, Usman Mustopa kepada koran ini mengatakan lomba melukis dan puisi diadakan setiap tahun yang merupakan program dari pihaknya. Apalagi para pemenang utama akan mewakili Kabupaten Mura pada lomba serupa tingkat Provinsi Sumsel di Palembang. "Lomba melukis dan puisi kita adakan dalam rangka memeriahkan hari lingkungan hidup tingkat Kabupaten Mura. Pesertanya pelajar SD, SMP, dan SMA sederajat yang merupakan perwakilan dari sekolah di Kabupaten Mura," jelas Usman Mustopa, kemarin (6/5).
Usman Mustopa meneruskan para pemenang utama pada lomba melukis dan puisi nanti akan menjadi wakil Mura pada event serupa di Palembang. Untuk itu, ia berharap melalui ajang semacam ini didapatkan bibit pelukis dan pembaca puisi yang berprestasi di kancah provinsi hingga nasional. Dan, para pemenang akan mendapatkan hadiah menarik dari panitia mulai dari trofi hingga uang pembinaan.(01)

Enam Rumah Ludes Dilalap Api

0 komentar




Foto Istimewa
Padamkan : Warga saat memadamkan api yang meludeskan rumah di RT 01 Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (6/5).
Foto Hetty/Linggau Pos
OLAH TKP : Anggota Polisi sedang mengolah TKP di Kelurahan Kelingi.
SAMPEL : Petugas saat mengambil sampel puing-puing kebakaran, Kamis (6/5).

Bupati Bantu Rp 5 Juta Per KK
MUARA KELINGI–Warga RT 01 Kelurahan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas(Mura), Kamis (6/5), heboh. Pasalnya, enam rumah warga hangus hingga rata dengan tanah akibat dilalap api.
Keenam rumah tersebut milik keluarga Muhammad Toha, Sanusi, Ibrahim, Din Bengkel, Ardapen dan Baharuddin. Peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Akibatnya, meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi para korban harus menderita kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dihimpun wartawan koran ini di lapangan menceritakan, api mulai diketahui salah seorang warga sekitar pukul 02.30 WIB dari rumah Ibrahim, yang pada saat kejadian dihuni dua orang, yakni Deki dan Alam, adik dari Ibrahim.
"Api pertama kali kami lihat dari bubungan (Atap, red) rumah Ibrahim. Lalu, kami berteriak supaya penghuni rumah untuk keluar. Sebab pada saat itu api cepat membesar," jelas sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Sementara itu, salah seorang korban, Sanusi (56) menuturkan, pada saat kejadian dirinya bersama isteri dan anak bungsunya tengah tertidur lelap di ruang tamu usai nonton TV. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB dirinya sempat mendengar suara aneh dari rumah tetangganya yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh.
Ketika itu, Sanusi tidak menyadari bahwa rumah tetangganya tengah dilahap api. Dan ketika mendengar teriakan warga barulah dia keluar dan ternyata api telah mengepung rumahnya.
"Sebelum kejadian memang di rumahnya baru selesai melaksanakan arisan, karena capek saya langsung tidur di depan Televisi. Kebetulan malam tadi (kemarin malam, red) cuaca agak cerah dan saya mendengar suara aneh dari rumah sebelah. Cuma, saya tidak menyadari kalau ternyata rumah tersebut terbakar. Dan ketika ada yang berteriak api, kami langsung keluar dan ternyata api sudah menjalar," tutur Sanusi yang kesehariannya berdagang barang pecah belah.
Karena panik, dan api dengan cepatnya menjalar karena rumah panggung yang dilalap api itu terbuat dari kayu, dan Sanusi tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. "Habis mbak, sudah tidak ada lagi yang bisa diselamatkan," lanjutnya.
Ditambahkan Sanusi, setelah api membesar warga langsung bergotong royong untuk memadamkan api meskipun mobil pemadam kebakaran belum muncul. Dan setelah kurang lebih dua jam akhirnya api bisa dipadamkan. "Tak lama kemudian dua unit mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Mungkin karena jaraknya yang terlalu jauh mengakibatkan mobil pemadam kebakaran terlambat datang ke lokasi," tambahnya.
Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni, melalui Kasat Reskrim, Marully Pardede dan Kapolsek Muara Kelingi, AKP Al Busro ketika dikonfirmasi mengenai penyebab kebakaran, belum bisa memastikan. Sebab, pada saat pihak kepolisian akan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) posisinya sudah berubah. Sehingga, menyebabkan pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan kesulitan.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya, walaupun menurut keterangan sejumlah warga telah terjadi arus pendek di salah satu rumah warga. Kendati demikian, kami harus berkoordinasi dulu dengan PT PLN untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran," terang Marully.
Bupati Meninjau
Mendapat laporan tersebut, Bupati Mura, Ridwan Mukti langsung meninjau lokasi kebakaran sekitar pukul 11.00 WIB. Pada kesempatan tersebut, bupati memberikan bantuan Rp 5 juta per Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran. Tak hanya itu, bupati juga akan menyediakan rumah sewaan untuk para korban yang biayanya ditanggung selama satu tahun semuanya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mura).
"Untuk sementara, kepada korban dipersilahkan memanfaatkan fasilitas pemerintahan. Seperti, balai desa, kantor lurah, kantor camat dan apalah namanya untuk tempat tinggal sementara sembari petugas mencari sewaan rumah," jelas bupati.(07)

56 Siswa SMP/MTs Mura Tidak Lulus UN

0 komentar
Linggau Hanya 35 Siswa
MUSI RAWAS–Sedikitnya 56 siswa SMP/MTs di Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan 35 siswa SMP/MTs di Kota Lubuklinggau tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2009/2010.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mura, Edi Iswanto melalui Kabid Dikdas, Imam Hanafi didampingi Kasi Pembina SMP, Irwan kepada wartawan koran ini, Kamis (6/5) menjelaskan untuk tingkat ketidak lulusan Siswa SMP/MTs kali ini sangat berbeda dengan siswa SMA/MA/SMK.
"Sebab untuk tingkat ketidaklulusan pelajar SMP/MTs itu pada pelajaran yang bervariasi atau tidak terfokus pada satu pelajaran, seperti yang dialami pelajar SMA/MA/SMK, yang kebanyakan jatuh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya untuk hasil UN itu belum sepenuhnya final. Karena masih ada UN ulangan, yang akan dilaksanakan pada Senin (17/5) hingga Kamis (20/5) mendatang. Oleh karena itu, orang tua, siswa, guru dan kepala sekolah harus mempersiapkan dan mendukung siswa yang tidak lulus pada UN utama agar siap menghadapi UN ulangan. "Pengumuman serentak di Sumsel 7 Mei mendatang, dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," tegasnya.
Kota Lubuklinggau
Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lubuklinggau, Septiana Zuraida. Ia menyebutkan untuk tingkat ketidaklulusan pelajar SMP/MTs mayoritas bervariasi. "Tak halnya dengan tingkat kelulusan di SMA/MA/SMK kebanyakan gagal di Bahasa Indonesia. Pelajar yang tidak lulus berjumlah 35 orang terdiri dari siswa SMP 31 orang dan MTs 4 orang siswa," kata Septiana Zuraida.
Sekretaris Disdik Kota Lubuklinggau, Sugianto, pelaksanaan ujian ulangan untuk siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Lubuklinggau dan SMK Negeri 3 Lubuklinggau. "Ia berharap kepada orang tua agar dapat memberi bimbingan kepada anak, serta memperhatikan anak secara khusus dalam memepersiapkan ujian ulangan kali ini," ungkapnya.
Kabid Dikmenti, Toto Sunarto menyatakan sebelum siswa siswi yang tidak mengikuti ujian pihaknya mengupayakan supaya pelajar dapat mengikuti pelajaran tambahan. Seperti try out (TO) dan sebagainya, sehingga dengan guru dapat mengevaluasi kekurangan dan kelemahan setiap anak didik. "Bagi anak yang kurang dimata pelajaran Biologi, Disdik akan mengadakan bimbingan khusus dalam persiapan tersebut," ungkapnya.(10)

KPU akan Pleno Ulang Penetapan DPT

0 komentar
Ada Penambahan 687 Pemilih
MUSI RAWAS–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan melakukan rapat pleno ulang penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum (Pemilu) Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Mura.
Ini dilakukan KPU Mura karena jumlah DPT yang ditetapkan lewat rapat pleno PPK STL Ulu Terawas, berbeda dengan jumlah DPT ditetapkan KPU Mura. Untuk diketahui, DPT ditetapkan PPK STL Ulu Terawas 20.267 pemilih, sedangkan DPT yang ditetapkan KPU Mura, Selasa (4/5) untuk Kecamatan STL Ulu Terawas 19.491 pemilih.

Setelah dilakukan perbaikan, KPU Mura menetapkan DPT Kecamatan STL Ulu Terawas berubah menjadi 20.178, artinya ada penambahan penambahan 687 pemilih. Sehingga total DPT yang akan diplenokan KPU Mura nanti berjumlah 382.1819.
"Masalah perubahan DPT yang sudah diplenokan kemarin, kami sudah koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Selatan. Menurut KPU Provinsi perubahan DPT diperbolehkan selagi kesalahan yang terjadi akibat kesalahan teknis KPU Kabupaten saat memasukkan data dari PPK," ungkap Divisi Tekhnis KPU Mura, Novriansyah kepada wartawan koran ini, Kamis (6/5).
Dijelaskan Novriansyah, hal yang tidak diperbolehkan melakukan perubahan DPT apabila ada penambahan jumlah pemilih masyarakat yang belum terdaftar saat pendataan pemilih.
Diakui Novriansyah pleno ulang penetapan DPT akan dilakukan dalam waktu dekat sebelum pelaksanaan kampanye. "Sampai hari ini untuk DPT tidak ada masalah, tidak ada masyarakat yang komplain terkecuali DPT Kecamatan STL Ulu Terawas sedikit mengalami permasalahan teknis, namun sudah kami selesaikan dengan pengecekan ulang bersama PPK, Kades dan pendata lapangan," jelas Novriansyah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sekitar 100 warga dari Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Mura, Rabu (5/5) mendatangi kantor KPU Kabupaten Mura. Kedatangan massa ke kantor tersebut mempertanyakan dugaan pengurangan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang diplenokan KPU Mura, Selasa (4/5).
Sebab, jumlah DPT yang ditetapkan lewat rapat pleno PPK Terawas, berbeda dengan jumlah DPT yang ditetapkan KPU Mura. DPT yang ditetapkan PPK Terawas 20.267 pemilih, sedangkan DPT yang ditetapkan KPU Mura untuk Kecamatan STL Ulu Terawas 19.491 pemilih. Artinya, ada pengurangan jumlah pemilih 776 pemilih.
"Pleno di tingkat PPK, pemilih Kecamatan STL Ulu Terawas 20.267. Sementara pleno DPT di KPU berkurang menjadi 19.491 pemilih. Jadi ada selisih 776 pemilih," ungkap Samsu Rizal, koordinator aksi.(03)

Petugas Paling Lama 15 Menit Datangi TKP

0 komentar



Foto Agus/Linggau Pos
FOTO BERSAMA : Tim Unit Laka Polres Lubuklinggau sedang foto bersama, Kamis (6/5)







Penanganan Tim Unit Laka Polres Lubuklinggau

Tim unit kecelakaan lalulintas (Lakalantas) Polres Lubuklinggau siap melayani penanganan korban laka dengan cepat. Setidaknya paling lama 15 menit setelah menerima laporan masyarakat. Apa saja persiapan tim itu?



Agus H Handoyo, Lubuklinggau
SUASANA unit laka Polres Lubuklinggau, Kamis (6/4) cukup sepi. Di depan halamannya berjejer belasan mobil sebagai barang bukti keterlibatan kecekalaan lalulintas. Saat wartawan koran ini melangkah ke ruang unit laka, enam anggota polisi tampak sibuk dengan aktivitasnya.
Mereka tidak lain Iswan Surya, Arif, Halendri, Sumardi, Uli dan Teddy. Sedangkan Kanit Laka, Ipda Sadeli terlihat sibuk mengerjakan berkas-berkas di ruang kerjanya.
Usai menyelesaikan tugas rutinnya, Sadeli keluar ruang sambil tersenyum dan penuh ramah menemui wartawan koran ini di tempat duduk tamu. Setelah dijelaskan maksud dan tujuannya, Sadeli menjelaskan pihaknya dalam menjalankan tugas selama 24 jam nonstop. Untuk itu, para personelnya dibagi dua shif.
"Petugas piket dua orang dengan dibantu anggota patrol sehingga jika terjadi kecelakaan dapat segera memberikan pertolongan pertama," kata Mantan Kanit P3D Polres Lubuklinggau ini.
Rentang waktu yang dibutuhkan dalam penanganan laka, lanjut dia, pihaknya memperkirakan paling lama 15 menit tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tindakan pertama, menolong korban dengan membawa ke rumah sakit, lalu mengolah TKP serta mengamankan kendaraan. Selanjutnya meminta keterangan saksi-saksi dan tersangka. "Kami tidak tebang pilih dalam penanganan kecelakaan, baik itu pejabat atau rakyat jelata," ujarnya.
Guna mempercepat pelayanan masyarakat, sambung tamatan Secapa 2008 ini, pihaknya menyiapkan posko pelayanan pengaduan laka. "Bisa lapor lewat SMS atau telepon dengan nomor 081-271-606060. Nomor ini aktif selama 24 jam, dan kami akan berusaha cepat menanggapi pengaduan laka tersebut," jelasnya.
Ditanya soal hambatan penanganan laka? Dia menjawab petugas di lapangan sulit mendapatkan keterangan saksi. "Masyarakat masih takut menjadi saksi. Meski tahu kejadian di depan mata namun mengaku tidak tahu," ungkap alumnus STIPADA Palembang.
Ditambahkan Sadeli, terjadinya kecelakaan akibat faktor kelalaian manusia. "Untuk faktor akibat kendaraan, saya kira sudah cukup layak pakai di jalan raya. Jadi, intinya masyarakat kurang sadar dalam menaati peraturan lalulintas," imbuhnya. (*)

Kamis, 06 Mei 2010

Pasar Hewan Purwodadi Sepi Tanpa Aktifitas

0 komentar
PURWODADI–Pasar hewan di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas (Mura) sepi dari penjual hewan ternak dan pengunjung. Sebagian kandang terlantar karena kosong dari hewan ternak yang akan dijual.
Kepala Pasar Hewan Purwodadi, Harta melalui pengelola pasar hewan Yuyun, kepada wartawan koran ini Rabu (5/4) mengatakan, pasar hewan ini terlihat sepi dari pengunjung, karena letak posisi pasar jauh dari jangkauan warga.
Ia mengakui kalau hanya untuk membeli sapi sekarang kebanyakan masyarakat langsung ke peternakan atau balantik. Tetapi untuk peternakan maupun blantik kalau setiap transaksi jual beli tetap membayar distribusi ke pasar hewan. "Dari retribusi ini akan menjadi Pendapatan Asli Derah(PAD) maupun inkam pasar," kata Yuyun.
Adapun para blantik maupun peternakan yang membayar retribusi itu merupakan blantik yang bekerjasama dan dibawah bimbingan maupun naungan Pasar hewan Purwodadi.
Yuyun menambahkan, setiap bulan pasti ada pengunjung datang ke pasar hewan ini, baik untuk merlihat hewan maupun transaksi. Adapun ternak yang ada di pasar hewan jumlahnya sedikit, yaitu 9 ekor sapi jenis Senebal, Sapi Bali, dan Limasin.
"Kalau sebelumnya perternakan di sini banyak, seperti peternak kambing maupun unggas, karena sekarang sudah banyak buka peternakan sendiri dan posisi pasar ini juga jauh dari jangkauan masyarakat. Sehingga pengujung langsung ke tempat peternakan," jelas Yuyun. Adapun blantik maupun peternakan sapi dibawah naungan pasar hewan diantaranya untuk Kecamatan Tugumulyo ada 14 Perternakan, Kecamatan Purwodadi dan STL Ulu Terawas 15 peternakan, dan Kecamatan Megang Sakti 8 peternakan. "Semua ini sudah bekerja sama dengan pasar hewan," ungkapnya.
Yuyun mengharapkan Pemkab Mura khususnya Dinas Peternakan dapat merehabilitasi kondisi pasar hewan karena banyak kandang terlantar tidak terpakai. Sehingga terkesan mubazir saja sedangkan kandang yang terlantarkan diantaranya kandang Ayam dengan luas 12x8 meter, kandang Kambing dengan luas 15x8 meter. "Kalau ada pembenahan diharapkan ada pemasukan untuk PAD," jelas Yuyun.(05)

Listrik Belum Dinyalakan Terkendala Jaringan

0 komentar
MUARA BELITI–Banyak jaringan listrik yang sudah dipasang di Kabupaten Musi Rawas (Mura) tetapi belum dialirkan arus, ternyata terkendala kekurangan alat dari jaringan yang sudah dibangun pemborong.
Manager PT PLN (Persero) WS2JB Cabang Lahat Ranting Muara Beliti Mustar Harianja mengatakan, masalah penyalaan listrik belum bisa dialirkan kendalanya karena beberapa aitem. "Pertama kita cek kelayakan operasi misalnya ada tiang tetapi sambungannya tidak pas, atau tiang itu retak. Maka ini tidak bisa untuk dinyalakan," kata Mustar Harianja di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Lanjut Harianja, sapaan pria ini, untuk pengadaan jaringan itu bukan dari PLN tetapi dari pemborong atau Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben). "PLN hanya pelayanan saja kalau ada kekurangan dari peralatan jaringan seperti ukuran kabel dan lainnya itu bukan ke-wenangan kita. karena bagian PLN tidak bisa untuk mengalirkan listrik," kata Harianja.
Harianja menambahkan, dilihat energinya artinya dilihat dari beban kosong diukur tegangannya. "Kalau tegangannya tidak tepat maka tidak dapat dialirkan listrik. Selanjutnya control artinya keterbatasan KWH untuk pengadaan berasal dari PLN pusat bukan dari PLN Ranting Muara Beliti," papar Harianja.
Kendala selanjutnya, sambung dia, pengurusan SLO alamat harus dilengkapi fhoto jaringan atau gambar situasi. Laporan ada pembangunan APBD yang sudah dibangun Pemerintah Kabupaten dan jaringan distribusi yang sudah dioperasikan dilengkapi dengan foto-foto," jelas Harianja.(05)