Senin, 10 Mei 2010

Serangan Tikus Meresahkan Petani Rejosari

0 komentar
PURWODADI–Serangan hama tikus terus menjadi masalah dalam pertanian. Kini dirasakan petani Desa R Rejosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Yanto warga Desa Rejosari mengatakan bahwa pada masa tanam ini kendala hama sering dirasakan berupa serangan tikus dan ini hampir setiap tahun menyerang tanaman padi.
"Selain serangan hama tikus kendala dialami petani Desa Rejosari berupa walang sangit. Akibat serangan hama ini membuat padi banyak rusak. Bahkan banyak petani mengalami gagal panen," kata Yanto.
Lanjut Yanto, untuk panen tahun 2009 dari 1 Hektar sawah miliknya hanya menghasilkan 16 karung gabah. Padahal ia sering memberi obat atau racun tikus agar hama itu lenyap. Tapi tikus itu selalu saja masih ada. "Sedangkan kalau walang sangit akibat padinya itu tidak berisi atau kosong," papar Yanto.
Permasalahan, menurut Yanto, sekarang sudah menjadi perhatian dari pemerintah, baik dari penyuluh pertanian, maupun Dinas Pertanian. "Kita sekarang sering mengadakan pertemuan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Dari sini sering dilakukan sharing atas permasalahan pertanian," tambah Yanto.
Biasanya kalau serangan wereng itu dilihat varitasnya jika terserang, kata dia, harus diganti dengan varietas yang tahan wereng. "Untuk di Rejosari sebagian sudah ada yang menggunakan varietas tahan wereng yaitu varietas Bandoyudo," jelas Yanto.
Terpisah, Suratin petani Kelurahan Sumberharta, Kecamatan Sumberharta, juga mengeluh tanaman padi sering diserang hama tikus. "Sekarang sudah memasuki pertengahan tanam dan banyak serangan tikus membuat tanaman rusak hingga mati," keluh Suratin.
Ia menambahkan untuk panen sekiatar dua bulan lagi dikhawatirkan hasilnya gagal seperti tahun lalu. "Untuk setengah hektar sawah hasilnya hanya 10 karung gabah saja. Mudah-mudahan tahun ini tidak terulang gagal panen," jelas Suratin, kemarin.(05)

0 komentar:

Posting Komentar