Jumat, 07 Mei 2010

Enam Rumah Ludes Dilalap Api

0 komentar




Foto Istimewa
Padamkan : Warga saat memadamkan api yang meludeskan rumah di RT 01 Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (6/5).
Foto Hetty/Linggau Pos
OLAH TKP : Anggota Polisi sedang mengolah TKP di Kelurahan Kelingi.
SAMPEL : Petugas saat mengambil sampel puing-puing kebakaran, Kamis (6/5).

Bupati Bantu Rp 5 Juta Per KK
MUARA KELINGI–Warga RT 01 Kelurahan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas(Mura), Kamis (6/5), heboh. Pasalnya, enam rumah warga hangus hingga rata dengan tanah akibat dilalap api.
Keenam rumah tersebut milik keluarga Muhammad Toha, Sanusi, Ibrahim, Din Bengkel, Ardapen dan Baharuddin. Peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Akibatnya, meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi para korban harus menderita kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dihimpun wartawan koran ini di lapangan menceritakan, api mulai diketahui salah seorang warga sekitar pukul 02.30 WIB dari rumah Ibrahim, yang pada saat kejadian dihuni dua orang, yakni Deki dan Alam, adik dari Ibrahim.
"Api pertama kali kami lihat dari bubungan (Atap, red) rumah Ibrahim. Lalu, kami berteriak supaya penghuni rumah untuk keluar. Sebab pada saat itu api cepat membesar," jelas sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Sementara itu, salah seorang korban, Sanusi (56) menuturkan, pada saat kejadian dirinya bersama isteri dan anak bungsunya tengah tertidur lelap di ruang tamu usai nonton TV. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB dirinya sempat mendengar suara aneh dari rumah tetangganya yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh.
Ketika itu, Sanusi tidak menyadari bahwa rumah tetangganya tengah dilahap api. Dan ketika mendengar teriakan warga barulah dia keluar dan ternyata api telah mengepung rumahnya.
"Sebelum kejadian memang di rumahnya baru selesai melaksanakan arisan, karena capek saya langsung tidur di depan Televisi. Kebetulan malam tadi (kemarin malam, red) cuaca agak cerah dan saya mendengar suara aneh dari rumah sebelah. Cuma, saya tidak menyadari kalau ternyata rumah tersebut terbakar. Dan ketika ada yang berteriak api, kami langsung keluar dan ternyata api sudah menjalar," tutur Sanusi yang kesehariannya berdagang barang pecah belah.
Karena panik, dan api dengan cepatnya menjalar karena rumah panggung yang dilalap api itu terbuat dari kayu, dan Sanusi tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. "Habis mbak, sudah tidak ada lagi yang bisa diselamatkan," lanjutnya.
Ditambahkan Sanusi, setelah api membesar warga langsung bergotong royong untuk memadamkan api meskipun mobil pemadam kebakaran belum muncul. Dan setelah kurang lebih dua jam akhirnya api bisa dipadamkan. "Tak lama kemudian dua unit mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Mungkin karena jaraknya yang terlalu jauh mengakibatkan mobil pemadam kebakaran terlambat datang ke lokasi," tambahnya.
Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni, melalui Kasat Reskrim, Marully Pardede dan Kapolsek Muara Kelingi, AKP Al Busro ketika dikonfirmasi mengenai penyebab kebakaran, belum bisa memastikan. Sebab, pada saat pihak kepolisian akan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) posisinya sudah berubah. Sehingga, menyebabkan pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan kesulitan.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya, walaupun menurut keterangan sejumlah warga telah terjadi arus pendek di salah satu rumah warga. Kendati demikian, kami harus berkoordinasi dulu dengan PT PLN untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran," terang Marully.
Bupati Meninjau
Mendapat laporan tersebut, Bupati Mura, Ridwan Mukti langsung meninjau lokasi kebakaran sekitar pukul 11.00 WIB. Pada kesempatan tersebut, bupati memberikan bantuan Rp 5 juta per Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran. Tak hanya itu, bupati juga akan menyediakan rumah sewaan untuk para korban yang biayanya ditanggung selama satu tahun semuanya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mura).
"Untuk sementara, kepada korban dipersilahkan memanfaatkan fasilitas pemerintahan. Seperti, balai desa, kantor lurah, kantor camat dan apalah namanya untuk tempat tinggal sementara sembari petugas mencari sewaan rumah," jelas bupati.(07)

0 komentar:

Posting Komentar