MUARA BELITI–Kembali Hama Tikus dan Tungro dirasakan masyarakat petani kini menyerang persawahan petani Desa Ketuan Jaya, Kecamatan Muara Beliti. Darmanto (50), petani Desa Ketuan Jaya mengatakan hama tikus banyak menyerang di musim panen sehingga padi menjadi rusak dimakan hama tikus.
Selain itu juga terserang hama tungro sehingga warna padi menjadi kuning.
"Serangan hama itu dikhawatirkan membuat panen tahun ini terancam gagal," jelas Darmanto yang tiga hari lagi akan melakukan panen.
Darmanto menambahkan serangan hama itu dirasakan hampir setiap musim tanam. "Pencegahan berupa pengobatan terhadap padi sering saya lakukan tetapi tetap saja serangan hama tikus sering terjadi kala tanam padi," ucap Darmanto.
Lanjutnya lebih paran lagi kalau serangan hama Tungro, selain ciri padi menguning maka hasil dari panen tidak berisi alias kosong. Jelas ini merugikan petani karena tidak sesuai dengan pemupukan dan pengobatan.
"Saya rasa musim panen tahun lalu dari 1 hektar sawah yang ditanam ketika panen hanya 2-3 ton Gabah Kering Panen (GKP). Kalau normalnya satu hekatar seharusnya mencapai 6 ton sampai 7 ton. Sekarang hasilnya hanya setengahnya," ungkap Darmanto.
Ia berharap ada solusi tepat dari pemerintah mengatasi hama penyakit dalam pertanian. "Agar petani nyaman dalam melaksanakan pertanian dan hasil dari panen memuaskan," pungkasnya.(05)
Kamis, 27 Mei 2010
Tikus dan Tungro Serang Pertanian Ketuan Jaya
Edisi
Kamis, Mei 27, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar