BTS ULU–Jalan lintas desa yang menjadi akses bagi masyarakat di empat desa di Kecamatan BTS Ulu, yakni jalan menuju Desa Pangkalan Tarum, Sungai Naik, Sungai Bunut, dan Desa Mekar Jaya nyaris putus.
Kerusakan jalan yang nyaris memutuskan jalan desa tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang menggenangi jalan, sehingga badan jalan longsor dan tidak mampu menahan tinggi intensitas kendaraan dengan berat melewati jalan yang menghubungkan Kecamatan BTS Ulu dengang Kecamatan Jayaloka tersebut.
"Ada dua atau tiga titik jalan yang nyaris putus dan Kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kalau tidak segera diperbaiki maka jalan tersebut akan terputus, mengingat curah hujan yang masih tinggi," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pangkalan Tarum, Mistar Lubis.
Dia menambahkan, untuk melintasi di titik jalan yang hampir terputus tersebut khususnya kendaraan roda empat harus ekstra hati–hati dan tidak jarang bagi kendaraan yang membawa penumpang, penumpangnya harus diturunkan terlebih dahulu karena khawatir akan keselamatannya.
Kondisi jalan seperti ini membuat masyarakat yang akan melintasi berinisiatif memperbaikinya secara manual, namun jalan tetap saja amblas karena terbawa derasnya arus air hujan.
"Masyarakat sudah berupaya memperbaiki di titik jalan yang rusak parah, tapi karena dikerjakan dengan alat seadanya maka hal tersebut tidak bisa bertahan lama dan jalan kembali rusak," ujarnya.
Lebih lanjut, Lubis menambahkan, jalan lintas yang menghubungkan dua kecamatan ini sudah diaspal hotmik oleh pemerintah pada 2007 silam. Namun masyarakat meninikmati jalan ini tidak berjalan lama, sebab mulai 2009 jalan tersebut sudah rusak kembali.
"Masyarakat berharap kerusakan jalan ini mendapat perhatian pemerintah dan bisa segera diperbaiki, karena jalan itu merupakan jalan utama masyarakat yang mengangkut kebutuhan masyarakat maupun hasil pertanian serta perkebunan masyarakat desa menuju kota," harapnya.
Sementara itu, Jaylani (34), warga Kecamatan Jayaloka mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak, mengingat jalan merupakan infrastruktur utama yang dibutuhkan masyarakat.
Kalau kondisi jalan hampir putus tersebut tidak segera diperbaiki maka akan menghambat masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok maupun menjual komoditi pertanian yang dihasilkan masyarakat sekitar.
"Kami sudah pernah gotong royong memperbaiki jalan dengan menimbun batu koral dan memasang patar kayu, sehingga jalan bisa dilewati. Tapi hal tersebut tidak akan bertahan lama karena selain curah hujan juga tingginya intensitas kendaraan masyarakat maupun perusahaan yang melewati jalan tersebut. Kalau tidak segera diperbaiki maka kondisi kerusakan jalan akan semakin parah," keluhnya.(11)
Selasa, 06 April 2010
Empat Desa di BTS Ulu Bakal Terisolir
Edisi
Selasa, April 06, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar