Senin, 05 April 2010

Hujan, Produksi Batubata Turun

0 komentar
f-Holil/Linggau Pos
JEMUR : Tini, pengusaha batu bata Desa E Wonokerto sedang menjemur batu bata. Foto diabadikan Sabtu (3/4).


TUGUMULYO–Pengusaha batubata di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), mengeluhkan produksi bata di musim hujan berkurang yang biasa 70 ribu per minggu turun menjadi 50 ribu per minggu.
Tini, pengusaha batubata Desa E Wonokerto kepada wartawan koran ini, Sabtu (3/4) mengatakan, saat musim hujan pencetakan batubata berkurang karena sulit mengeringkannya hingga memakan waktu lama. “Biasa batubata itu hanya sebulan sudah kering tetapi musim hujan bisa mencapai 2 bulan baru bisa kering,” kata Tini.

Ditanya masalah pelanggan, Tini mengatakan, pelanggan yang datang sudah cukup banyak tidak hanya dari Lubuklinggau. Akan tetapi sampai Curup Provinsi Bengkulu, dan Sarolangun Jambi.

Perempuan ini menambahkan masalah pembuatan batubata dimulai dengan tanah merah yang diaduk dicampur dengan pasir sungai. Sedangkan untuk pencetakan sekarang sudah menggunakan mesin pencetak bata dinamakan molen. “Kami hanya memotong-motong saja sesuai dengan ukurannya,” jelas Tini.

Ditanya berapa lama menjadi pengusaha batubata, Tini mengatakan, kurang lebih hampir lima tahun dilakoninya. “Sebelumnya saya bertani, namun sekarang beralih menjadi pengusaha batubata. Saya hanya meneruskan usaha orang tua,” imbuhnya.(14)

0 komentar:

Posting Komentar