Rabu, 07 April 2010

Serangan Tikus dan Tungro Kembali Dikeluhkan Petani

0 komentar

f-Holil/Linggau Pos
Tungro :
Bais menunjukkan areal sawah yang diserang Tikus dan Tungro. Foto diabadikan Selasa (6/4).





TUGUMULYO–Serangan hama tikus dan tungro kembali dikeluhkan petani Desa M Sitiharjo, Kecamatan Tugumulyo. Sebab, serangan hama tersebut membuat hasil panen mereka gagal. Tukirah, warga Desa M Sitiharjo kepada koran ini, Selasa (6/4) mengatakan, tanaman padi banyak terserang tikus, tungro, dan cacing yang mengakibatkan tanaman rusak dan padi menguning dengan hasil panen tidak berisi.


Tukirah menambahkan, selain serangan tikus, banyak cacing yang memakan akar-akar padi sehingga padi lambat berkembang. Dan hasilnya tidak memuaskan. "Banyak padi buahnya kosong," kata Tukirah.
Hal senada diungkapkan Bais (50), warga yang sama, hasil panen kemarin banyak terserang hama tikus, tungro dan cacing hingga padi menjadi keropos tidak berisi.


Bais menambahkan, petani di Sitiharjo banyak yang gagal, dalam setiap areal sawah hanya 20 persen saja panennya. "Saya memiliki sawah seluas setengah hektar hanya mendapat 6 karung padi," papar Bais.
Masih kata Bais, masyarakat di sini selain padi diserang hama tikus dan tungro masalah dialami juga berupa pengairan tidak lancar. Sehingga sawah mereka banyak kering dibandingkan tahun-tahun lalu sering tidak menanam karena banyak mati. "Hanya tahun ini saja bisa menanam padi, karena tahun ini bisa mengandalkan pengairan tadah hujan," katanya.


Masalah ini, lanjut Bais, sudah sering diusulkan kepada penyuluh pertanian melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Bahkan, dalam Musrenbang selalu diusulkan masalah pengairan untuk pertanian.(14)

0 komentar:

Posting Komentar