MUARA BELITI–Sebelumnya petani di Kecamatan Sumberharta mengeluhkan serangan hama tikus dan tungro, kini petani Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti mengalami hal yang sama.
Petani Desa Air Satan, Herman kepada koran ini, Minggu (11/4) mengatakan, hasil panen lalu sawah petani banyak diserang tikus dan tungro. Sehingga sawah yang digarap seluas 1 hektar hanya menghasilkan 15 karung padi.
Herman mengakui, serangan hama tikus sejak pertengahan menanam padi sehingga tanaman padi miliknya banyak yang rusak. Sedangkan bagian batang dimakan tikus hingga hasil panen menjadi tidak bagus. "Selain tikus yang menjadi masalah, hama tungro juga membuat tanaman padi merah dan hasilnya kosong," kata Herman.
Herman menambahkan, serangan hama tungro dan tikus hampir setiap tanam. Dan untuk masalah hama tungro juga sudah diantisipasi dengan memberikan bermacam obat untuk mengatasinya. "Memang hasilnya sedikit dan ada pengurangan serangan terhadap tanaman," jelas Herman.
Sedangkan untuk serangan tikus sedikit sulit walau mereka sebelum menaman diantisipasi dengan memberantas tikus terlebih dulu. "Tetapi tetap saja sawah kami diserang tikus yang datang dari sawah tetangga. Untuk itu harus ada kekompakan antar petani untuk memberantas hama tikus," imbuhnya.
Masih kata dia, persoalan petani ini sering dibahas saat musyawarah desa serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan Penyuluh Pertanian. Tetapi serangan hama masih tetap dirasakan petani meski agak berkurang.
Sementara itu Wagiman, warga setempat mengatakan, hasil panen lalu banyak terserang tungro sehingga tanaman menjadi merah dan buah menjadi kosong. Hasil panen yang didapat dari lahan seluas 0,5 kektar hanya didapat 16 karung padi. Ia mengakui untuk tananam padi sudah sering diberi obat pecegahan hama, tetapi hasil panen berkurang dari tahun sebelumnya.(14)
Senin, 12 April 2010
Tikus dan Tungro Serang Sawah Petani Air Satan
Edisi
Senin, April 12, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar