Jumat, 05 Maret 2010

ISPA Banyak Diderita Warga Tugumulyo

0 komentar
TUGUMULYO–Sepanjang Januari hingga Februari 2010, penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berobat di Puskesmas C Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo, cukup banyak. Penderita ISPA mencapai 300 pasien berasal dari 10 desa di kecamatan tersebut.

Kepala Puskesmas C Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo, melalui penanggung jawab rawat inap dan Program TB Paru-paru Puskesmas C Nawangsasi, Sunaryo mengatakan, dalam dua bulan terakhir penyakit paling dominan menyerang pasien yaitu ISPA. “Pasien datang berobat ke Puskesmas mencapai 300 pasien dari 10 desa dan Pustu pembantu,” kata Sunaryo kepada koran ini, Kamis (4/3).

Sunaryo menyatakan penyakit lain seperti gondok, tumor, jantung dan infeksi kulit, hipertensi, diare, rongga mulut, luka, koreng dan lainnya itu ada. Tetapi jumlahnya tidak begitu dominan dalam dua bulan terakhir.
“Penyakit yang dominan berupa ISPA diderita warga karena pengaruh cuaca. Selain itu pengaruh dari panen padi karena kebanyakan masyarakat Kecamatan Tugumulyo bertani, jadi mereka mengalami alergi pernafasan. Untuk pencegahan penyakit itu maka Puskesmas C Nawangsasi mengadakan penyuluhan di Posyandu, guna meningkatkan kewaspadaan dini,” kata Sunaryo.

Pihaknya juga melakukan antisipasi dengan mengadakan penyuluhan kesehatan setiap bulan di Posyandu di 10 desa dalam naungan Puskesmas C Nawangsasi. “Ada empat Puskesmas pembantu yang berada dibawah naungan Puskesmas Nawangsasi. Serta di Desa Mataram, D Tegal Rejo, F Trikoyo, dan Wukirsari. Sementara Polindes terdapat di 10 desa berada di Tugumulyo,” kata Sunaryo.
Mengenai pembiayaan berobat gratis, lanjut dia, dengan ketentuan tiga macam, yaitu harus ada kartu kuning bagi PNS, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi masyarakat tidak mampu, Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi masyarakat umum. “Apabila tiga ketentuan ini ada maka berobat gratis sesuai diprogramkan gubernur Sumsel,” papar Sunaryo.

Ia menambahkan, seandainya masyarakat umum belum memiliki KTP harus ada keterangan domisili dari kantor Lurah. Apabila tidak ada cukup diganti dengan membayar administrasi Rp 2.000,” jelas Sunaryo menyebutkan, perkiraan kunjungan pasien selama Januari hingga Februari per hari mencapai 15-20 persen.
“Sarana prasarana seperti persediaan obat cukup. Selain itu tenaga medis di Puskesmas terdapat tenaga ahli dibidangnya. Diantaranya ada dokter dua orang yaitu dokter umum dan dokter gigi. Sedangkan bidan ada empat orang yaitu bidan KB, bidan koordinator, bidan keluhan ibu dan anak (KIA), bidan kesehatan reproduksi untuk anak remaja (Kespro),” papar Sunaryo.

Program ini sudah berjalan dengan baik sehingga diimbau kepada masyarakat yang belum memiliki KTP segera membuatnya. “Semua itu untuk memudahkan pelayanan kami kepada masyarakat,” pungkas Sunaryo.(14)

0 komentar:

Posting Komentar