Senin, 08 Maret 2010

Musim Penghujan Produksi Batubata Turun

0 komentar





f-Holil/Linggau Pos
TURUN : Di musim penghujan ini produksi batu bata di Desa H Wukirsari menurun. Foto diabadikan Sabtu (7/3).



TUGUMULYO–Produksi batubata Desa H Wukirsari, Kecamatan Tugumulyo, turun saat musim hujan seperti sekarang. Kini, produksi batubata diproduksi biasanya 10.000 turun menjadi 8.000 batubata.
Salah seorang pengusaha batubata, Kuswiyadi, yang tinggal di Desa H Wukirsari, Minggu (7/3) mengatakan, produksi bata per hari cetak bisa mencapai 10.000 kalau cuacanya bagus dan tidak hujan. “Namun saat hujan kami produksi bata tidak mencapai segitu. Mungkin hanya 8.000 sampai 9.000 bata, karena untuk mengeringkannya sedikit lama bisa mencapai sebulan lebih dikala musim hujan,” kata Kuswiyadi.

Tetapi, lanjut dia, kalau cuaca bagus sebulan juga sudah kering. Sementara untuk pencetakan sudah menggunakan mesin molen pencetak bata, tidak lagi memakai cetakan buatan sendiri. “Sehingga dalam percetakan lebih cepat, kami tinggal memotong-motongnya saja,”imbuhnya.

Ia menyatakan mesin molen pencetak bata ini sudah lima tahun dipakai pengusaha bata H Wukirsari. Dan sangat membatu mempermudah pembuatan, sebab masyarakat Desa H Wukirsari 75 persen mata pencahariannya membuat batubata.
Selanjutnya Kuswiyadi mengajarkan cara membuat batu bata. Ia menyebutkan, cara pembuatan batubata yaitu dari tanah merah digabung dengan pasir timbun setelah itu diaduk lalu dimasukan ke mesin molen pencetak bata. “Sesudah itu hasilnya kita potong sesuai ukuran bata kemudian kita jemur, kalau cuacanya bagus tidak hujan hasilnya juga bagus dan cepat, bahkan kita bisa memproduksinya lebih,” papar Kuswiyadi.

Masih kata dia, masalah kwalitas batubata H Wukirsari cukup dikenal dan pembeli sudah banyak dari luar daerah, seperti Curup, Kepahiang hingga Jambi.
“Saya membuka usaha batubata ini sudah dari kecil, karena usaha ini merupakan warisan dari orang tua saya,” pungkasnya.(14)

0 komentar:

Posting Komentar