LUBUKLINGGAU–Keberhasilan Kafilah Kecamatan Lubuklinggau Barat I menjadi juara umum MTQ ke-7 tingkat Kota Lubuklinggau tidak terlepas dari tangan dingin Kepala KUA Lubuklinggau Barat, H Markati Anang Cik. Berkat didikan serta pengarahan dari Markati, sapaan pria supel ini membuat kafilah yang berjumlah 31 orang berhasil merebut gelar bergengsi memenangi MTQ tingkat Kota Lubuklinggau.
Dijelaskan jebolan Ponpes Sri Bandung OKI pada 1983 yang menyelesaikan SI di IAIN Raden Fatah Palembang, keberhasilan ini tak terlepas dari kerja keras tim bersama-sama membina para qori dan qoriah hingga menjadi yang terbaik. “Kami berusaha membina serta membimbing para qori dan qoriah agar berhasil pada MTQ tingkat Kota Lubuklinggau hingga menjadi juara umum. Sebelum mengikuti MTQ itu sendiri kami melakukan training centre (TC) bagi para qori selama tujuh hari di kantor KUA serta Masjid Al Falah di Kelurahan Pelita Jaya,” papar suami Hj Nurbaiti, yang mengucap syukur atas kemenangan kafilah Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Ia sendiri yakin dengan pembimbing yang berpengalaman dibidang pemahaman Al Quran, misalnya, Hasan Basri (Qori) dan Ustadz Amrillah (Kaligrafi), maka hasil yang dicapai pada MTQ begitu memuaskan.
Alhasil pada MTQ ini kafilah Lubuklinggau Barat I berhasil mengumpulkan sembilan medali emas, dan menyingkirkan rivalnya dari kecamatan lain di Kota Lubuklinggau. Markati sendiri mengaku tanpa dukungan camat Lubuklinggau Barat I, juga para staf dan kafilah tentu sulit menggapai prestasi yang membanggakan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung kami hingga berhasil menjadi juara umum MTQ.
Sekarang ini kita juga memperhatikan keberadaan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di kelurahan yang sekarang berjumlah 12 TPA. Kami berharap dengan berjalannya kegiatan di TPA dapat membuat anak-anak yang ingin belajar Al Quran menjadi makin baik pada tahun mendatang,” harap Markati.
Ia sendiri hanya ingin Pemkot Lubuklinggau membentuk Lembaga Pembinaan Al Quran (LPQ) agar pemahaman terhadap Al Quran di kalangan generasi muda terus meningkat. “Serta saat pelaksaan MTQ tingkat Kota Lubuklinggau nantinya tak ditemukan lagi peserta yang ngebon dari luar daerah. Semua asli dari kecamatan yang mengirimkan pesertanya untuk ikut MTQ dengan fair,” harap Markati.(06)
Jumat, 26 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar