Rabu, 24 Maret 2010

Lumbung Pangan Trikoyo Buka Usaha Peuyem Bandung

0 komentar
TUGUMULYO–Pengelola lumbung pangan Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), saat ini mulai mengembangkan usaha lumbung pangan dengan usaha industri pembuatan tapai bandung (peuyem).

“Tahap pertama ini kami membuka dua stand, berupa gerobak khusus menjual tapai bandung di Desa F Trikoyo. Dimana sektor usaha ini sangat menjanjikan dengan banyaknya pesanan pembeli dari berbagai daerah di Mura dan daerah lain,” kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Mura, Ahmad Herman, Selasa (23/3).

Herman mengatakan, saat ini di daerah itu dari 21 kecamatan yang ada telah terbentuk enam lumbung pangan dengan usaha sektor pertanian, berupa usaha jual beli beras dan koperasi simpan pinjam. Juga usaha tanaman pangan lainnya.

Untuk usaha pembuatan tapai bandung yang dikelola lumbung pangan Desa F Trikoyo, berada di kawasan Agrowisata Tugumulyo. Bahan bakunya berupa ubi kayu saat ini tersedia cukup banyak, dengan harga pembelian Rp 1.500 per kg. Sedangkan ruang lingkup pemasaran meliputi desa-desa di Mura hingga ke Kota Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu, dengan nilai jual Rp 7.000 per kg.

Sekedar mengingatkan, Bupati Ridwan Mukti saat pelaksanaan peringatan Hari Pangan se-Dunia beberapa waktu lalu sempat mencicipi tapai bandung. Saat itu bupati menilai usaha tersebut bila dikelola dengan baik akan menjadi usaha yang menjanjikan bagi petani pengelola lumbung pangan desa. Serta dapat menjadikan usaha tambahan keluarga dan penciptaan lapangan pekerjaan di masing-masing kecamatan.
Herman menambahkan, usaha pembuatan tapai sebagai usaha tambahan disamping usaha utama lumbung yang bergerak dalam penyediaan beras dan gabah di Kabupaten Mura. “Apabila lumbung yang sudah dibentuk berjalan dengan baik, maka kedepan lumbung pangan ini akan menyuplai
kebutuhan bahan pangan di Tugumulyo dan sekitarnya,” papar Herman.

Selama ini, lanjut dia, beras maupun produk pertanian lainnya asal daerah ini, tidak dipasarkan ke daerah mana saja. Karena pemasaran yang tidak jelas serta tidak memiliki label dan merk dagang maupun karung pembungkus (Packing).
“Mulai tahun ini setiap lumbung akan menjadi pemasok kebutuhan beras di kecamatan masing-masing serta daerah lainnya,” imbuhnya.

Herman menyebutkan, program pembentukan lumbung pangan di Tugumulyo dimulai sejak 2009. Pada tahun ini memasuki tahapan penumbuhan dari 21 kecamatan di Kabupaten Mura diketahui lumbung ini baru dibentuk di enam kecamatan, yaitu Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Desa Sumber Rejo Kecamatan Megang Sakti, dan Kelurahan Purwodadi Kecamatan Purwodadi. Kemudian Desa Sugih Waras Kecamatan Sukakarya, Desa Bingin Jungut Kecamatan Muara Kelingi, dan Desa Lubuk Kemang Kecamatan Rawas Ulu.(11)

0 komentar:

Posting Komentar